Hujan deras tiba-tiba saja turun. Tadi Chaeri dan Felix pamit untuk pulang duluan. Tentu saja mereka tidak langsung pulang, tapi mereka mampir ke panti. Tadi Felix menawarkan tumpangan kepada Jaemin setelah sedikit konflik dan percakapan dengan topik yang tak terduga.
"Ayah lo nelpon ke gue." Chaeri yang sedang duduk di sebelah Felix menoleh. "Angkat?"
"Angkat aja."
"Bilang apa?"
"Ayah gue nanya aja belom."
"Ck!" Felix pun menggeser ikon answer dan meletakkan handphonenya ke telinga. "Halo?"
"Chaeri sama kamu?"
"Iya Om. Ini Felix tadi ke rumah temen dulu ambil pesenan baju, eh hujan."
"Mana om mau ngomong."
Felix pun menyodorkan handphonenya ke Chaeri. "Halo?"
"Kenapa hp kamu nggak dibawa?"
"Ketinggalan Ayah."
"Sengaja?"
"Ya nggak lah."
"Yaudah cepat pulang."
"Tergantung Felix."
"Kok gitu?"
"Kan dia yang bawa mobil."
"Terserah, jangan sampe lewat jam 10. Ngerti?"
"Hm." Chaeri langsung memutuskan panggilan sepihak dan mengembalikan handphone ke Felix.
Nggak lama Jaemin datang degan dua teh hangat di atas nampan dan sepiring bolu.
"Cuma ada ini di dapur." Jaemin menaruh nampan itu di atas meja, kemudian ia duduk di kursi yang ada di depan Chaeri.
"Heejin mana?" Tanya Chaeri.
"Jam segini dia masih les, pulangnya bisa sampe jam 11an."
"Oh ya?"
"Iya, kan bentar lagi ujian akhir, dia lagi ngejar beasiswa sekolah penerbangan."
Felix yang tadi asik main handphone langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar kata-kata Jaemin.
"Sekolah penerbangan?"
Sontak Chaeri dan Jaemin menoleh ke Felix. "Kenapa lo?"
"Dimana dia ambil?"
Jaemin mengulum bibirnya. "Eum... Amsterdam? Kalo nggak salah gue lupa."
"Really!?"
"Kenapa sih Lix?" Tanya Chaeri penasaran.
"Nggakpapa, kaget aja." Jawab Felix seadanya. "Kalo lo gimana?"
"Gue pingin ambil di Harvard."
"Buset dah!" Lagi-lagi Felix terlonjak kaget. "Kalian kalo ngomong suka bikin gue jantungan."
"Lo aja yang lebay!" Chaeri mendorong lengan Felix kesal.
Jaemin terkekeh kecil kemudian duduk di kursi sebelah Felix. Matanya menunduk, menatap buku-buku jarinya yang ia kepalkan. Entah rasanya malu untuk bertemu Chaeri karena kejadian di restoran tadi.
"Ekhm." Felix yang merasa ada hawa-hawa canggung akhirnya membuka suara. "Jadi, kalian ngapain nih, diem-dieman?"
Chaeri langsung menoleh ke Felix sambil memberikan kode untuk tidak berbicara sembarangan.
"Jae—
"Chae—
Jaemin dan Chaeri langsung tatap-tatapan karena tidak sengaja berbicara bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Thing | Na Jaemin ✓
Fanfic[End] 𝐈𝐟 𝐥𝐚𝐭𝐞𝐫 𝐦𝐲 𝐝𝐫𝐞𝐚𝐦 𝐜𝐨𝐦𝐞𝐬 𝐭𝐫𝐮𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐰𝐢𝐭𝐡 𝐦𝐞, 𝐩𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐭𝐡𝐚𝐭 𝐲𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐨𝐧𝐞 𝐨𝐟 𝐦𝐲 𝐝𝐫𝐞𝐚𝐦𝐬. - 𝓝𝓪 𝓙𝓪𝓮𝓶𝓲𝓷 × Sequel Perfect × Perfect Series × Lowercase Started : 25...