ch.5

9.5K 1.2K 312
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Trims!❣

Sudah sebulan pacaran, tapi Jeno belum berhasil mencapai satu pun dari beberapa targetnya! Bayangkan, belum satu pun! Dia mulai cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah sebulan pacaran, tapi Jeno belum berhasil mencapai satu pun dari beberapa targetnya! Bayangkan, belum satu pun! Dia mulai cemas. Meski selama ini sudah berusaha untuk mendekati Jaemin, tetap saja pacarnya itu selalu menjaga jarak. Benar-benar gaya pacaran yang sangat datar dan garing.

Dia sudah mencoba mengajak Jaemin jalan ke mall, menawarkan tumpangan antar-jemput, menemaninya kala mengerjakan tugas, de-el-el. Tapi, tetap saja dengan cuek bebeknya, Jaemin selalu berkelit dari semua "serangan" itu. Dan hasilnya, ya . . . seperti ini, hari-hari pacaran yang menjemukkan.

Yang pasti, Jeno gondok abis dengan pacar barunya. Benar kata teman-temannya, untuk mendekati Jaemin memang harus punya strategi khusus. Tak akan mempan kalo pakai cara-cara biasa. Bahkan dengan jurus double TP----- Tebar Pesona Tebar Perhatian---- yang paling canggih sekalipun!

Lalu, dia harus bagaimana? Masa dia harus ikut OSIS sama Klub Astronomi juga? Yang ada, malah nanti dia makin jauh dengan Jaemin gara-gara tambah sibuk! Lelaki itu yang seharusnya berhasil dipengaruhi, bukan memengaruhinya.

Pokoknya, dia tidak boleh kalah! Bisa saja dia memutuskan Jaemin sekarang juga dan mentraktir teman-temannya. Toh, uang dia punya. Tapi . . . gengsinya itu! Bisa turun pamor kalo dia tidak bisa menaklukan pacarnya sendiri.

Sedangkan Jaemin sendiri masih sibuk dengan organisasinya. Sebagai Ketua seksi bidang Pembinaan Prestasi Akademik, Seni, Olahraga sesuai Bakat & Minat, dia harus merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan diadakan. Membuat timetable, rancangan kegiatan, urusan perizinan, dan lain-lain. Selain itu, dia juga menjabat sebagai sekertaris umum Astronomy Club di sekolahnya. Tentunya, tanggung jawabnya sebagai sekertaris cukup besar. Jeno mengerti mungkin kesibukan itu yang menyebabkan Jaemin tidak sempat berduaan dengannya. Dirinya sendiri juga cukup sibuk dengan latihan band dan basket.

Namun, Jeno bisa mencium gelagat lain dari Jaemin. Meski lelaki itu tetap ramah dan selalu senyum tiap kali mereka bertemu, cara Jaemin berkelit menghindarinya seperti mengindikasikan sesuatu.

"Na, udah sebulan kita jadian, kok, enggak pernah jalan bareng ya?" tanya Jeno suatu siang sepulang sekolah. Jeno langsung menuju kelas Jaemin setelah bel berbunyi. Kalo tidak, pacarnya itu keburu kabur!

"Memang kalo pacaran harus jalan bareng, ya?" tanya Jaemin polos.

Pandangan Jeno menatap Jaemin gemas. "Iya dong. Masa kayak gitu aja, kamu enggak ngerti?" Ini cowok dateng dari abad berapa, sih?

"Hm . . . ya, sudah! Kita jalan bareng aja," cetus Jaemin ringan.

"Hah?! Kamu mau?!" Jeno terkejut sekaligus senang. Bagaikan mimpi, Jaemin langsung mengajaknya jalan. Wah, target kedua bisa diluncurkan, ujarnya dalam hati. "Oke, kapan kita bisa jalan? Dan mau kemana?" tanya Jeno semangat.

Jadian(?) |NOMIN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang