Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Trims!♥
Tiga bulan terlewati sudah. Sangat cukup bagi Jeno untuk mulai sedikit tidak peduli dengan taruhan yang dia lakukan dengan teman-temannya. Bukan apa-apa, tapi karena dia merasa enjoy dengan adanya Jaemin. Meskipun kekasihnya itu sangat menjaga diri dan tidak pernah bisa disentuh.
Saat ini, dia merasa telah memiliki seseorang yang benar-benar mau mengerti dirinya. Dengan kata-katanya yang lembut dan tidak menggurui, Jaemin selalu memberinya masukan atapun nasihat yang bisa membangkitkan kembali semangatnya. Mengingatkan saat dia melakukan kesalahan. Mau mendengarkan setiap keluh-kesah yang dia utarakan bila sedang ada masalah dengan tim basket atau grup band-nya. Dan wajah lembut kekasihnya itu, benar-benar membuat hatinya selalu tenang. Walaupun kadang ada sebersit perasaan iri ingin bisa pacaran seperti teman-temannya yang lain.
Hhh. . . mungkinkah, kini dia benar-benar jatuh cinta kepada Jaemin? Jika iya, bagaimana dia harus mengakui itu kepada teman-temannya? Bukankah dalam perjanjian mereka, Jaemin hanya dijadikan taruhan? Bisa menurunkan pamor kalau ternyata seorang Jeno, yang seharusnya bisa membuat Jaemin jatuh cinta pada dirinya, malah jatuh cinta kepada lelaki manis yang mereka jadikan taruhan itu.
Jaemin . . . Jaemin . . .
Jeno sendiri bingung mengapa sekarang, dia malah tertarik dengan cowok manis, sederhana, polos, dan lugu itu. Dia memang tak secantik Nancy, tak seseksi Siyeon, tidak segenit dan secentil Shuhua. Tapi, dia mampu membuat hatinya bergetar untuk pertama kalinya.
Namun, tak jarang dia juga jengkel dengan sikap Jaemin yang terlalu cuek. Kekasihnya itu memang perhatian, tapi ada satu yang membuat dia belum yakin apakah Jaemin mencintainya atau tidak. Karena, Jaemin tidak pernah cemburu!
Ayolah, dulu saja siswa-siswi yang hanya jadi mainannya akan cemburu dan ngomel kalau dia mulai perhatian dengan yang lain. They love me, of course! Lah ini, Jaemin yang sudah jelas-jelas pacarnya, malah santai-santai saja jika Jeno pergi dengan teman-teman ceweknya atau saat sengaja flirting di depan pacarnya itu. Jaemin itu cuek abis! Kalau kata orang cemburu bumbunya cinta, Jeno belum melihat gelagat itu dari pacarnya. Contohnya seperti sore ini. Dia merasa iri dengan teman-teman anggota bandnya yang lain. Seusai latihan, pacar-pacar mereka pasti telah menunggu di luar ruang latihan agar bisa pulang bersama. Tapi Jaemin? Boro-boro! Kekasihnya itu lebih memilih Astronomi ketimbang dirinya. Astaga, masa sama bintang aja dia cemburu, sih?
Jeno berjalan menuju mobilnya. Hari ini, dia ingin cepat-cepat sampai rumah. Menghilangkan penat dan belajar karena besok dia ada ulangan Kimia. Dia harus belajar lebih ekstra setelah beberapa hari sedikit tertinggal karena lebih sering latihan basket menjelang pertandingan.
"Hei, Jen." seseorang menepuk bahunya.
"Eh, Siyeon. Ke mana aja lo? Kok, sekarang jarang keliatan?" balas Jeno ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadian(?) |NOMIN|
Lãng mạn"Jaemin jadian sama Jeno? GAKMUNGKIN" "Yakali Jeno mau sama modelan kayak Jaemin" Cerita ini REMAKE dari novel "Jadian 6 Bulan". Start : 23/05/2020 End : 13/08/2020