Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Trims!♥
"Kenapa kamu enggak mau ketemu Papa?" tanya Mark sembari menyiapkan makan malam untuk adiknya.
Jeno baru sadar siang tadi. Mark sudah menceritakan seluruh kejadiannya dari awal. Tentang dirinya yang tertabrak truk, lalu sopir truk itu yang melapor kepada polisi. Polisi menghubungi rumahnya yang diterima oleh bibi Song, dan pembantu rumah tangganya itu segera menghubungi Haechan. Teman sekelasnya yang beberapa hari terakhir menelpon ke rumah untuk memberi tahu ada tugas dari guru BP dan mengingatkan karena Jeno sudah bolos selama beberapa hari. Bibi Song pasti menyimpan nomor teleponnya.
Huh! Ternyata, begini rasanya tertabrak truk. Sok jago benar, sok kuat. Bodoh banget! Untuk apa kebut-kebutan malam itu? Untuk menghilangkan penat, untuk berhenti memikirkan bidadariku, malah berakhir begini. Dasar Lee Jeno bodoh!
Namun, dia belum sempat bertemu Jaemin, yang menurut cerita Mark, telah menungguinya semalaman sambil menangis. Jaemin menangis untuknya? Dia belum bisa percaya. Sebegitu pedulikah kekasihnya itu kepada dirinya? Setelah beberapa hari lalu bersikap tidak peduli.
Melihat Mark yang kini ada di hadapannya, ada perasaan canggung meliputi hatinya.
"Untuk apa?" tanya Jeno malas.
"Maksud papa itu kan baik. Papa mau menunjukkan perhatiannya ke kamu."
"Jadi, kalau mau diperhatikan Papa, aku harus kecelakaan dulu, begitu? Baru Papa akan memberi perhatian kepada kita!" jawab Jeno ketus.
"Jeno, dia itu orangtua kita." Mark mengingatkan.
"Alaahh . . . , kakak juga jangan sok membela Papa. Sebenarnya, Kak Mark juga sebal, kan, dengan sikap Papa yang enggak pernah peduli sama kita?"
Mark terdiam. Membuat Jeno semakin tak enak hati dengan kakak satu-satunya itu.
"Maaf, Kak," ujarnya pelan. Mark hanya tersenyum.
"Enggak apa-apa." Mark mencoba memahami kondisi psikis Jeno yang sedang tidak stabil karena kecelakaan.
"Ng . . . . , aku juga mau minta maaf mengenai . . . ," Jeno menatap Mark lekat, "pertengkaran kita waktu itu."
Mark tertawa, membuat Jeno tersenyum lega. "Ya sudahlah. Aku juga sudah enggak memikirkannya lagi, kok."
"Jeno . . ." ucap Mark tiba-tiba setelah 5 menit keduanya larut dalam keheningan. Jeno menaikkan salah satu alisnya sebagai respon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadian(?) |NOMIN|
Romansa"Jaemin jadian sama Jeno? GAKMUNGKIN" "Yakali Jeno mau sama modelan kayak Jaemin" Cerita ini REMAKE dari novel "Jadian 6 Bulan". Start : 23/05/2020 End : 13/08/2020