ch.21

7.2K 937 314
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Trims!♥

Jaemin terbangun karena mendengar dering handphone-nya yang cukup nyaring dari meja belajarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin terbangun karena mendengar dering handphone-nya yang cukup nyaring dari meja belajarnya. Dia melirik ke jam weker. Waktu menunjukkan pukul satu tengah malam.

"Duh, siapa sih, yang telpon malem-malem begini?" gerutunya. Dia pun beranjak dari tempat tidur. Lho, Haechan? Mau apa dia?

"Halo, Chan," tanya Jaemin mengantuk.

"Halo, Nana! Ini gawat! Kamu harus cepat dateng ke sini. Rumah sakit Royal di Unit Gawat Darurat. Aku tunggu ya. Cepat, Na!"

Jaemin masih belum mengerti. "Untuk apa aku ke sana?" tanyanya bingung.

"Jeno kecelakaan, Na!"

Detik itu juga, rasa kantuk lenyap dari kepala Jaemin. Jeno kecelakaan? batinnya tak percaya.

"Jeno---kecelakaan? Kecelakaan apa?" tanya Jaemin mulai cemas. Panik mulai merambati hatinya.

"Ditabrak truk. Keadaannya saat ini sedang kritis. Nanti aku jelasin. Pokoknya, sekarang kamu cepat ke sini. Aku tunggu! Cepat, ya!"

Haechan memutuskan panggilannya. Kini, tinggal Jaemin berdiri mematung. Jeno, kecelakaan? Ditabrak truk? Astaga . . . . Hatinya mendadak pilu.

Dia segera berlari menuju kamar Jaehyun.

"Kakak . . ."

Suasana hening menyelimuti lorong rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana hening menyelimuti lorong rumah sakit. Yang terdengar hanya suara Siyeon yang menangis di bahu Beomgyu. Haechan tampak berusaha tenang dite
mani oleh ayahnya yang ikut mengantar ke rumah sakit. Namun, wajah lelaki berpipi gembil itu tetap menyiratkan ketegangan. Dia masih terkejut ketika seorang polisi menelponnya dan mengatakan bahwa salah satu temannya kecelakaan.

Jadian(?) |NOMIN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang