ch.24

7K 900 82
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Trims!♥

 Trims!♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sudah tiga hari, Jeno tidak masuk. Padahal, masa bedrest-nya sudah habis dan seharusnya dia kembali masuk sekolah. Apakah dia malu bertemu dengan orang-orang karena sekarang harus memakai kruk sebagai penyangga tubuhnya? Tapi itu kan hanya tiga bulan. Setelah tiga bulan, gipsnya akan dilepas dan dia bisa kembali berjalan dengan normal tanpa kruk. Namun, mengapa dia masih belum masuk sekolah juga?

"Udah ada informasi dari Jeno?" tanya Jaemin kepada Haechan.

"Belum. Setiap ditelpon, selalu mailbox. Bahkan, teman-teman sekelas pun udah datang untuk ngejenguk dia. Tapi kata Bibi Song, dia enggak mau bertemu siapa pun."

Jaemin menghela napas panjang. Ada apa dengan Jeno? Bukankah saat di rumah sakit Jeno mengatakan bahwa dirinya sudah sangat merindukan sekolah? Bosan di rumah sakit dan ingin cepat-cepat kembali ke tengah teman-temannya. Jaemin pun sudah sering mengirim pesan, tapi tidak ada tanggapan. Saat ditelpon pun, selalu menjawab dengan ogah-ogahan.

"Ya sudah, nanti aku coba telpon dia lagi."

Jeno terbaring di atas tempat tidur yang seprai dan bed cover-nya yang sudah berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno terbaring di atas tempat tidur yang seprai dan bed cover-nya yang sudah berantakan. Mata elangnya menatap langit-langit kamar. Tangan kanannya memegang handphone yang sedari tadi berdering menandakan ada telpon dari Jaemin. Namun, dia enggan untuk mengangkatnya. Entahlah, padahal dia sangat membutuhkan kekasihnya itu.

Jaemin menunggu dengan perasaan gelisah. Mengapa tidak diangkat? Sudah sepuluh menit dia mencoba menelpon Jeno. Terdengar nada sambung, namun Jeno belum mengangkatnya juga.

"Halo . . . " jawab suara di seberang sana yang bernada lemas.

"Halo . . . Jeno, kamu lagi di mana?"

"Oh . . . aku di rumah. Kenapa, Na?"

Jaemin sedikit terkejut mendengar pertanyaan barusan. Dulu, Jeno selalu menyambut dengan gembira bila dia menelponnya.

Jadian(?) |NOMIN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang