ch.23

6.9K 874 99
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comment. Trims!♥

 Trims!♥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jeno menatap wajah Jaemin dalam-dalam.

"Kamu kenapa sih, ngeliatin aku kayak gitu?" tanya Jaemin yang sedang menyiapkan makan siang Jeno. Hari ini, hari terakhir Jeno di rumah sakit. Besok pagi, dia sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Tapi, dia harus istirahat di rumah dulu selama seminggu.

"Enggak apa-apa," jawabnya salah tingkah, lalu buru-buru memalingkan wajahnya yang tersipu.

"Sudah ketemu Papa kamu?"

"Belum."

"Kenapa?"

"Pertanyaannya bukan kenapa, tapi untuk apa?"

Jaemin mendesah pelan. "Kok, kamu begitu sih, Jen? Om Donghae kan Papamu."

"Tapi, apa dia nganggap aku sebagai anaknya?"

"Ya pasti dong! Enggak ada orangtua yang enggak sayang sama anaknya."

"Ah, sudahlah. Jangan ngomongin tentang Papa lagi, Na. Aku sudah bosan," pinta Jeno.

Jaemin hanya terdiam.

"Kita ini pacaran kan, Na?" tanya Jeno setelah hening beberapa saat.

Jaemin tersenyum. "Lalu?"

"Yang namanya pacaran itu harus ada cinta, agar ikatannya tidak putus."

Jaemin masih belum berkomentar. Dibiarkannya Jeno mengungkapkan semua isi hatinya.

"Tapi sepertinya kamu enggak mencintaiku, Na."

"Bukannya aku udah pernah bilang kalau aku mencintaimu karena-Nya?" Dia menyendokkan makanan ke mulut Jeno.

"Apa arti dari mencintai karena-Nya itu?" tanya Jeno sembari mengunyah makan siangnya.

"Cinta sesama manusia. Cinta yang Dia berikan agar kita saling menyayangi, menolong, menghargai, menghormati."

"Apa cinta seperti itu memiliki cemburu?" tanya Jeno cepat.

Jaemin angkat bahu. "Entahlah, aku belum tahu. Tapi yang pasti, cinta seperti itu sangatlah tulus."

"Kamu enggak mencintaiku, Na. Karena kamu enggak pernah cemburu padaku," Jeno memalingkan wajahnya.

Senyum Jaemin tersungging, "Kalaupun aku cemburu, memang apa yang harus aku lakukan?"

"Setidaknya, kamu menunjukkan perasaan tidak suka kalau aku terlalu dekat dengan orang lain."

"Apa hak aku untuk seperti itu?" tanya Jaemin. "Meskipun cemburu, aku enggak bisa melakukan apa-apa karena hak kamu untuk bergaul dengan siapa saja. Aku enggak punya hak untuk ngelarang kamu bergaul dengan orang lain. Karena, kamu bukan milikku."

Jadian(?) |NOMIN|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang