Tell Her

2.4K 327 16
                                    

Bismillah..

Sagara berjalan santai menuju tenda setelah mendengar pembicaraan Clara dan Fani. Pemuda itu bahkan melempar senyum kepada semua orang yang ditemuinya di jalan saking senangnya Fani sudah berbaikan dengan Clara. Termasuk kepada Randi yang berlari ke arahnya dengan wajah panik.

"Sagara! Lo lihat Fani gak?" tanya Randi padanya membuat Sagara agak mendelik.

Oh iya. Rachel bilang Randi juga mencari Fani kan?

"Fani lagi sama temannya," kata Sagara sambil merangkul Randi untuk menjauh dari tempat pembicaraan Fani dan Clara. Bisa ribet kalau cowok itu tiba-tiba ikut campur dengan masalah Clara dan Fani.

Randi menghela napas lega.

"Oh syukur deh kalau gitu, gue khawatir aja Fani dibawa sama teman sekelasnya yang lo bilang jahat itu," kata Randi sambil mengikuti Sagara.

Sagara menelan ludah.

Yah, gak salah sih. Firasat Randi ngeri juga, batin Sagara.

"Oh iya, mumpung kita cuma berdua, ada yang mau gue omongin," kata Randi.

Sagara mendelik. Eh?

Wajah Randi terlihat malu-malu membuat Sagara agak khawatir.

Apa jangan-jangan ini plot twist? Randi pura-pura bersikap manis pada Fani padahal sebenarnya naksir Sagara?

"Oh, apa?" kata Sagara sambil melepas rangkulannya dari bahu Randi. Menjaga jarak sebisa mungkin dengan teman satu gugusnya itu. Sagara berdehem gugup.

"Tapi sebelum lo ngomong, gue mau ngasih tau, gue straight," kata Sagara yang langsung membuat Randi tertawa keras.

"Sialan! Gue gak naksir sama lo kali, justru gue mau ngomongin masalah cewek nih," jelas Randi masih dengan sisa tawa. Sagara terkekeh.

Untunglah kalau begitu.

"Apa?" tanya Sagara. Sekarang gantian Randi yang gugup.

"Eng, lo sama Fani gak pacaran kan?" tanya Randi hati-hati. Sagara mendelik.

"Ya enggak lah, gue sama dia temenan doang," kata Sagara lalu tertawa. Randi tersenyum mendengar itu.

"Gue suka sama Fani. Dan gue harap lo dukung gue buat deketin dia," kata Randi pelan.

Sagara langsung berhenti tertawa saat mendengar itu. Randi menatapnya serius.

"Kenapa ... kenapa lo bisa naksir Fani padahal lo baru kenal dia beberapa hari?" tanya Sagara. Randi mengangkat bahu.

"Entahlah, bagi gue jatuh cinta sama Fani gak butuh waktu lama," kata Randi lalu tersenyum manis.

Sagara ikut tersenyum.

"Gak butuh waktu lama ya ..." lirihnya.

🍉🍉🍉

Acara api unggun pada malam terakhir kemah belangsung meriah.
Sekumpulan cowok bahkan sudah membentuk lingkaran di sekitar api unggun sambil bernyanyi untuk meramaikan acara. Suasana semakin semarak saat suara musik diputar keras membuat Fani yang berada tak jauh dari speaker jadi meringis dan mengajak Randi pindah lokasi.

Sebenarnya Fani bermaksud menghabiskan acara api unggun bersama teman-teman gugus yang lain, namun entah kenapa semuanya kompak mendorong Fani dan Randi untuk pergi berdua saja. Bahkan Sagara pun diseret Sindy untuk pergi entah kemana karena cowok itu ingin ikut dengan mereka berdua.

"Cantik ya?" lirih Fani sambil menatap api unggun setelah menemukan lokasi yang pas. Agak jauh dari kumpulan cowok-cowok yang mulai berjoget heboh karena musik kegemaran mereka diputar panitia. 

Gara-Gara Sagara [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang