Bismillah..
"Fani!"
Suara itu membuat Fani yang berjalan ke tenda sambil membawa piring dan gelas yang telah selesai dicuci bersama Rachel jadi berhenti berjalan.
"Clara?"
Mata Fani mengerjap saat melihat sosok cantik itu mendekat dengan langkah ragu.
"Bisa ngobrol sebentar?" tanya Clara pada Fani. Fani menghela napas lalu menoleh kepada Rachel.
"Gue titip ya Chel, maaf gak bisa bawain sampai tenda," kata Fani sambil menyerahkan ember cucian piring mereka kepada Rachel. Rachel mengangguk.
"Gak apa-apa, balik cepat ya," ujar Rachel lalu mengangguk sedikit kepada Clara.
Clara berdehem gugup setelah mereka tinggal berdua saja.
"Lo bisa ikut gue?"
🍉🍉🍉
Sagara sedang memasang terpal di atas tenda saat Rachel datang. Kening pemuda itu mengerut saat tidak melihat sosok Fani di sebelah Rachel.
"Fani mana?" tanya Sagara. Rachel mendengus.
"Gak Randi, gak Sagara, sama aja, gue datang bukannya bantuin naruh piring malah nanya Fani," kata gadis itu sebal. Sagara tertawa kecil lalu mengambil alih ember cucian yang ada di tangan gadis itu.
Senyum Rachel melebar saat Sagara bahkan menyusun piring itu agar cepat kering.
"Nah gini dong, kalau udah ditolong begini kan gue jawabnya jadi ikhlas, nah lo nanya apa tadi?" tanya Rachel.
Sagara tertawa.
"Fani kemana?" tanya pemuda itu.
"Oh itu, tadi diajakin temannya pergi, cantik banget," kata Rachel dengan wajah berbinar. Sagara membulatkan mulut.
"Oh, Alesha?" tebaknya santai. Namun Rachel malah menggeleng.
"Enggak, namanya kalau gak salah Clara," kata Rachel sambil mengetukkan jari ke dagu. Mencoba mengingat lagi karena Fani menyebutkan nama itu sangat pelan tadi.
"Iya namanya Clara!" ujar Rachel yakin dan ceria.
Wajah Sagara mendadak panik. Terbayang olehnya adegan-adegan penindasan di sinetron. Enggak, Fani pasti bisa menyelamatkan diri kan? Gadis itu sangat kuat. Sagara tau itu. Buktinya kalau Fani memukul atau mencubitnya bisa sampai berbekas.
Tapi Sagara tetap harus memastikan keselamatan Fani. Bagaimanapun empat lawan satu bukan pertarungan yang adil."Sagara! Sagara!"
Rachel mendecak saat Sagara tiba-tiba lari. Bahkan terpal yang cowok itu pasang untuk menjaga tenda mereka agar tak kena hujan belum selesai dipasang.
"Cowok-cowok gugus gue pada kenapa sih?" katanya tak paham.
🍉🍉🍉
Clara menghela napas sambil duduk di sebelah Fani. Sedangkan gadis berkacamata yang duduk di sebelahnya hanya duduk diam dengan tidak tenang. Sibuk mengawasi jika tiba-tiba Tyas, Sabina atau Sisil datang untuk mengepungnya.
Hah, apa gue kebanyakan nonton sinetron ya? pikir Fani.
"Fan."
Setelah hening yang cukup lama, akhirnya Clara memulai percakapan. Fani menghela napas lega karena apa yang dicemaskannya sejak tadi tidak terjadi.
"Ya?" sahut Fani.
"Gue ... mau minta maaf," lirih Clara.
Fani mendelik kaget. Eh?
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Sagara [SELESAI]
Romantizm"Kita kan sama-sama suka, masa statusnya masih yang lama?" .... Sagara itu cakep, pintar dan lucu. Tapi polos banget! Bikin para cewek jadi makin gemas sama tingkahnya. Suatu hari, Sagara bertemu dengan Fani. Gadis ambis yang (kata orang-orang) e...