Bismillah..
Acara lamaran Ales dan Alesha berlangsung hari ini. Saat ini keluarga Ales sedang duduk berhadapan dengan keluarga Alesha. Kedua keluarga besar itu tampak serius saat perwakilan dari keluarga Ales menyampaikan maksud kedatangan mereka.
Fani yang duduk di sebelah Alesha jadi ikut-ikutan deg-degan. Memperhatikan papanya yang menjadi perwakilan dari keluarga Ales karena keluarga besar Ales tidak ada yang menetap di Indonesia.
Fani jadi makin deg-degan saat melihat papa Sagara yang ternyata menjadi perwakilan keluarga Alesha. Membuat Fani dan Sagara spontan jadi saling berpandangan walau akhirnya gadis itu langsung memutuskan untuk membuang pandangan ke arah lain karena salah tingkah.
"Alesha menerima lamaran bang Ales," ujar Alesha.
"Alhamdulillah ..."
Fani yang awalnya salting karena tadi sempat bertatapan dengan Sagara, mendengar Alesha sudah menerima lamaran Ales segera memeluk sahabatnya itu erat. Untuk sesaat suasana acara lamaran jadi riuh karena ucapan selamat dari semuanya.
Ales terlihat berpelukan dengan Kafka, sedangkan Alesha sudah dipeluk erat oleh Rannan. Fani yang terharu melihatnya, tanpa sadar jadi menitikkan air mata.
"Kakak, ini dari Mas Sagara," ucap seorang gadis kecil yang tiba-tiba mengulurkan satu kotak tisu ke arah Fani. Fani tersenyum.
"Makasih adek," katanya sambil mengelus kepala gadis kecil itu, lalu melirik Sagara yang sedang bersalaman dengan Ales dengan senyuman lebar.
Merasa diperhatikan Sagara jadi menoleh ke arah Fani, kali ini Fani tidak melengos tapi mengucapkan terimakasih dengan gerakan mulut.
Ales yang memperhatikan interaksi keduanya jadi membisikkan sesuatu kepada Sagara yang langsung membuat Sagara merona dan mendelik pada Ales. Fani yang memandangi mereka jadi mengerutkan kening heran.
🍉🍉🍉
Fani sedang asyik makan semangka saat Sagara tiba-tiba duduk di sebelahnya. Pemuda itu memandangnya lekat membuat Fani jadi gugup dan makan dengan lebih pelan.
"Baru pertama kali makan semangka ya kak? Mulutnya sampai belepotan," ledek Sagara. Fani memajukan bawah bibir lalu mengambil serbet yang ada di meja dan menyeka mulutnya.
"Enak banget lho semangkanya, bang Ales beli buah dimana sih?" tanya Fani sambil mengambil satu potong besar semangka yang berasal dari seserahan itu. Sagara mengangkat bahu.
"Mana gue tau, gak ada kerjaan banget gue nanya-nanya beli semangka dimana ke bang Ales," sahut Sagara. Fani mencibir.
"Siapa tau kan lo tadi sempat ngobrolin masalah itu sama bang Ales, tadi gue lihat bang Ales bisik-bisik tuh sama lo, gue kira ngobrolin beli seserahan dimana," celetuk Fani asal.
Sagara mendelik. Mendadak teringat dengan ucapan Ales yang membuat wajahnya tadi sempat memerah.
"Emang lo gak lihat pipi gue memerah malu waktu bang Ales bisik-bisik? Masa lo gak ngeh kami ngobrolin apa?" tanya Sagara kesal sendiri. Tak habis pikir kenapa Fani malah mengira Ales berbisik soal seserahan.
Fani mengangkat bahu cuek. "Ya mana gue tau," katanya.
Sagara mendesah pelan. Ingin menjitak kepala Fani saking gemasnya dengan ketidakpedulian gadis itu.
"Udah ah, gue pergi aja," kata Sagara lalu bangkit dari duduknya. Fani mendelik.
"Eh mau kemana? Sini dulu, gue gak ada temen nih," kata Fani tanpa sadar sudah menarik ujung baju Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Sagara [SELESAI]
Romansa"Kita kan sama-sama suka, masa statusnya masih yang lama?" .... Sagara itu cakep, pintar dan lucu. Tapi polos banget! Bikin para cewek jadi makin gemas sama tingkahnya. Suatu hari, Sagara bertemu dengan Fani. Gadis ambis yang (kata orang-orang) e...