Bismilah..
"Hallo, nama saya Sagara Pradana, umur saya 17 tahun, hobby saya nonton anime dan baca komik, rumah saya dekat dari sini."
Cowok itu bergumam sejenak, "Oh iya, teman-teman bisa memanggil saya Sagara, Saganteng atau ... yah terserah deh, asal jangan manggil Sayang aja."
Mendengar perkenalan itu, teman-teman sekelas Fani segera tertawa lebar membuat gadis berkacamata bulat itu mendengus.
Apa lucunya sih? Receh banget!
"Oke, ada pertanyaan?" tanya dosen yang mengajar hari itu.
"Status dong! Status!" teriak seorang cewek dari belakang membuat seisi kelas kembali bersorak.
"Status maksudnya?" tanya Sagara polos.
"Udah punya pacar belum? Ya ampun lucu banget sih, pengen jadi pacarnya," celetuk cewek lain.
Fani mendelik.
Cewek di kelas ini kenapa ngegas banget sih?
Oke. Fani akui Sagara itu SEDIKIT cakep. Wajahnya mirip salah satu artis yang sering lewat di instagramnya. Tapi seganteng apapun cowok, pantang bagi Fani untuk ngegas duluan.
Keluarganya mengajarkan, cowok yang harus ngegas, bukan cewek.
"Oh, pacar," kata Sagara, lalu mengulum senyum.
"Gak ada sih, hehe," lirih Sagara agak malu-malu namun berhasil membuat seisi kelasnya jadi sangat heboh.
Fani mengerjap. Agak kurang percaya. Gak mungkin banget cowok seganteng Sagara tahan menjomblo lama-lama? Iya kan?
Eh, maksud Fani, Sagara kan SEDIKIT cakep, cowok jelek aja sekarang jadi fakboy, masa dia gak tertarik untuk ikutan juga?
"Oke, oke, perkenalan selanjutnya," putus dosen mereka yang mulai melihat situasi kelasnya yang tak kondusif gara-gara perkenalan diri cowok itu.
Fani menghela napas.
Hari pertamanya menjadi mahasiswa diisi dengan perkenalan Sagara yang menghebohkan.
🍉🍉🍉
"Sagara ganteng banget gak sih?"
Sabina duduk di depan Fani. Menopang dagu dengan dua tangan. Matanya terlihat menatap ke atas, seperti membayangkan sesuatu.
Fani mendengus. Sudah pasti wajah Sagara yang dibayangkan oleh cewek itu.
"Yah, sedikit," jawab Fani sekenanya. Kurang tertarik.
Sabina mendecak.
"Ck, lo gak asyik banget sih, semua cewek pada ngomongin Sagara tapi lo malah sibuk belajar mulu," kata Sabina menyindir Fani yang duduk di depannya dengan buku tebal.
Fani menghela napas lalu menutup bukunya. Sekarang benar-benar memfokuskan pandangan kepada teman barunya di perkuliahan itu. Sabina tersenyum kecil.
"Gitu dong," kata Sabina sambil menepuk puncak kepala Fani pelan. Fani tersenyum sedikit.
"Jadi lo beneran gak tertarik sama Sagara?" tanya Sabina. Fani menggeleng.
"Yah, gue akui dia emang SEDIKIT cakep, tapi dia bukan tipe gue," kata Fani santai. Sabina bertepuk tangan kagum.
"Emang tipe lo yang kayak gimana?" tanya Sabina.
Fani berdehem. Agak malu sebenarnya untuk membahas hal-hal seperti itu. Tapi karena Sabina memaksanya, baiklah. Sepertinya tak ada salahnya curhat dengan teman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Sagara [SELESAI]
Romance"Kita kan sama-sama suka, masa statusnya masih yang lama?" .... Sagara itu cakep, pintar dan lucu. Tapi polos banget! Bikin para cewek jadi makin gemas sama tingkahnya. Suatu hari, Sagara bertemu dengan Fani. Gadis ambis yang (kata orang-orang) e...