Chapter 4

593 97 65
                                    

Budayakan vote sebelum membaca

Hening, sunyi dan damai, itulah yang Reyhan rasakan sekarang, yaa ia sekarang sedang berada di balkon kamarnya seraya menunggu senja muncul sambil menikmati secangkir kopi dan di temani oleh gitar serta ponsel milik nya.

Dibawah sana ia bisa melihat segala aktivitas orang orang, termasuk anak kecil yang sedang bermain sepeda dengan di temani orang tua nya. Harmonis sekali mereka, jujur ia sangat iri, dari dulu ia selalu memimpi mimpikan agar dapat diberi waktu untuk merasakan hangat nya keluarga. Tapi nyatanya?
Hahahaah miris sekali!

Cukup lama ia melamun, hingga tak terasa langit telah berubah warna menjadi jingga kemerahan, senja! Ya itu senja. Sesuatu yang dinantikanya kini telah tiba.

Lalu ia segera memotret langit jingga tersebut menggunakan ponsel nya dan langsung mempostingnya di akun instagram pribadinya

@SepasangSayap_id

@SepasangSayap_id

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❣️1.345.899 Likes

Sengaja aku datang kesini
Untuk menyaksikan mu diatas nabastala
Terinspirasi dari mereka, yang tak henti membicarakan mu
Menuliskan tentang dahayu atau pun anindita

Hay senja!
Kali ini aku melihatmu
Menyaksikan dan menikmati tiap detik bersama mu

Ingin ku genggam cahayamu
Walau hanya sekejap
Sebelum syahm menggantikanmu

Layaknya masa kecil
Kau hadir hanya sesaat dan
Keindahanmu pun hanya sekejap

-
-
- post by @SepasangSayap_id

Seperti itu lah puisi yang ia tulis di media sosialnya, puisi itu merupakan curahan hatinya tentang masa lalunya, masa lalu yang suram, entah sampai kapan ini semua berakhir ia pun tak tahu.

Reyhan tak pernah merasakan kebahagian bersama kedua orang tuanya, karena mereka sibuk dengan kegiatan mereka sendiri, hingga lupa bahwa mereka punya anak yang mereka tinggalkan sejak kecil.

Jadi jangan salahkan Reyhan jika ia tumbuh menjadi seperti ini. salah pergaulan, datar, kasar, dingin, anti sosial, suka clubbing, dan masih banyak lagi sisi buruk dari reyhan.

Ia melakukan semua itu, karena ia butuh pelampiasan. ia rapuh, ia marah, ia sedih, karena semua orang yang reyhan sayang pergi menjauh dari nya

Orang tuanya, keluarga nya, semuanya melupakan Reyhan. Bahkan satu satunya orang yang peduli denganya pun telah direnggut Tuhan dengan mengambil nyawanya, ia meninggal dunia karena penyakit kanker darahnya.

Reyhan menggelengkan kepalanya beberapa kali, ia tak mau memikirkan hal yang aneh aneh, Reyhan pun mengalihkan fikiran nya ke Instagram nya dengan men-scrool branda nya sambil melihat lihat postingan orang orang.

Hingga ada 1 akun yang menarik perhatian Reyhan, akun yang sama seperti akun Reyhan, tak ada foto sang pemilik sama sekali, hanya berisi puisi dan quetes

@Putri_Hujan01

@Putri_Hujan01

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❣️ 996.842 likes

Irama rintikan mu menyejukan hati ini
irama angin mu menenangkan jiwa ini
Ingin rasanya aku menyentuh mu,
Memelukmu hingga aku merasuk dalam ketenangan mu

Hujan...
Untuk sekian kalinya
Kau hadir di dalam hidupku
Memasuki jalan fikiran ku
Dan mengikuti alur cerita hidup ku.

Kemarilah hujan, peluk aku!
Aku ingin menyamarkan rasa sedihku
Aku ingin bergelut dengan gunturmu

Hingga aku kembali merasakan ketenangan ku

kemarilah hujan...

aku rindu.

by @putri_hujan01

Deg, puisi itu sangan menyentuh dan memilukan, pasti orang itu sedang bersedih saat ini.

Lalu ada sebuah notif pesan masuk ke Instagram nya Reyhan, saat ia membukanya ternyata yang mengirimkan pesan adalah

@Putri_Hujan01

Rindu masa kecil?

Yaa..

Sama, gue juga...
Masa kecil memang indah ya :)

Indah.. Tapi cuma sesaat
Read

"Cuma di read? " gumam reyhan
Ya ia faham itu, pasti orang tersebut sedang bersedih.

"Siapa pun lo putri hujan, gue yakin lo pasti menemukan kebahagiaan lo" ucap Reyhan tulus

"Termasuk kebahagiaan gue sendiri" cicitnya dalam hati.

Jangan lupa vote dan komen sebanyak banyak nya!

telah di revisi

✔️ SEPASANG SAYAP [Telah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang