Chapter 20

283 40 26
                                    

Yeayyy Author balik nih!
Budayakan vote sebelum membaca

Happy Reading

Saat ini mereka ber empat sedang makan di kantin sekolah, mereka makan dalam ke adaan diam tepatnya untuk Avin dan Agung, karena Reyhan dan Annisa sedari tadi hanya asyik berdua menceritakan masa masa kecil mereka dahulu, sedangkan Avin dan Agung hanya menatap mereka heran.

"kalian pacaran? " ucap mereka berdua kompak

Lalu Annisa berhenti tertawa dan menjawab, "enggak! " jawab Annisa acuh lalu kembali memakan kacangnya dan berbicara serta tertawa bersama Reyhan

"tapi kenapa kalian deket banget?  Dan lo Rey, tumben lo kayak gini?  Gak biasanya" ucap Avin bertanya sambil meminum jus mangganya

Reyhan pun menatap ke dua sahabatnya, "dia ica! " ucap Reyhan singkat. Dan Annisa hanya tersenyum manis menanggapi ucapan Reyhan

"ica? " tanya Agung sambil melanjutkan makannya

"huftt temen kecil gw! " jawab Reyhan malas.

"APAA!!?" teriak Agung sambil menggebrak meja, sehingga membuat Annisa, Rey dan Avin terkejut.

"lo biasa aja monyet!! " ucap Annisa kesal sambil melempari Agung dengan kacang yg ia makan.

"akh kasar mbak nya! " ucap Agung sambil menangkap dan memakan kacang yang di lempari Annisa

"jadi Annisa ini ica ?" ucap Avin bertanya

"hmmm" jawab Reyhan dengan deheman

"temen kecil lo yang lo cerita ke kita waktu itu?" tanya Avin memastikan

"ck iya! " jawab Reyhan kesal

"tapi kok beda" sahut Agung

"apanya yang beda!  Emang lo pernah liat gw waktu kecil apa! " ucap Annisa kesal karena Avin dan Agung seolah olah tak percaya bahwa ia memang ica teman kecil Reyhan dulu.

"yaa enggak sih, tapi beda aja dengan bayangan gw selama ini, soal nya gadis kecil yang Reyhan ceritakan itu gadis yang lucu, imut, ceria dan gak kasar. Lah elo__" ucap Agung

"apa!!  Lo mau bilang gw kasar haa!! " ucap Annisa melotot sambil mengambil garpu dan memajukanya tepat di depan wajah Agung.

Agung melihat ada garpu di depan wajahnya pun refleks memundurkan kepala nya dan mulai membujuk Annisa untuk menjauhkan garpunya dengan kata kata manisnya, tapi Annisa malah semakin memajukan garpu tersebut dan semakin melotot ke arah Agung.

Avin dan Reyhan yang melihat adegan itu pun hanya tersenyum dan menggelengkan kepala mereka.

"icaaa" tegur Reyhan kepada Annisa, dan Annisa pun segera menurun kan garpu nya sambil menatap Agung kesal.

Agung pun bernafas lega karena akhirnya garpu tersebut sudah tidak ada di depan wajahnya.

"lo gila ya Ani, kalau kecolok beneran gimana?  Kan nanti hilang muka ganteng gw" ucap Agung sambil mengusap usap wajahnya dan mengambil cermin orang lain untuk melihat wajahnya ada luka goresan atau tidak.

✔️ SEPASANG SAYAP [Telah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang