Chapter 39

101 15 18
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca

Happy Reading 😊

Kedamaian, kesunyian dan ketentraman. Itulah yang Reyhan dapatkan saat ini.

Ya di hari sabtu yang sedikit mendung namun tak hujan ini ia memutuskan untuk menghabiskan waktunya dengan bersantai. dan meng-istirahat kan sejenak otak serta pikiranya.

Akhir akhir ini banyak sekali kejadian kejadian tak terduga yang datang menghampiri nya silih berganti.

Mulai dari kejadian buruk sampai kejadian baik. Atau bisa disebut keburuntungan bagi Reyhan, karena ia telah menemukan sosok yang selama ini telah mengguggah hatinya.

Sosok yang memotivasi Reyhan untuk tetap semangat hidup melalui puisi puisi yang di bagikan nya di sosmed.

Ya siapa lagi kalau bukan "Putri Hujan". Seorang gadis mungil nan cantik itu telah berhasil mengetuk hati Reyhan.

Walaupun begitu, Reyhan masih membataskan posisi Putri, karena jujur di hatinya kini telah di tempat kan oleh wanita yang selalu mengganggu hidup nya dan selalu mengajaknya bertengkar di setiap saat.

Orang itu adalah Annisa Nurfazriah, wanita periang yang menyimpan segala masalah dan beban hidup nya seorang diri.

Dirtt!
Dirtt!

Ponsel Reyhan bergetar, yang menandakan ada pesan whatsapp masuk

Putri Hujan

Rey...
Kamu lagi sibuk gak?

Engga, knp?

Bisa temenin aku ke Cafe gak?  Aku lagi pengin minum coklat panas nih 😁

Okee, aku jemput ya!

Terimakasih  Reyhan ku 😊

Begitulah kira kira isi pesan mereka, setelah menutup ponsel nya, Reyhan pun segera masuk kerumah nya untuk bersiap siap sebentar, karena saat ini ia hanya memakai celana boxer nya. Jadi tidak mungkin kan ia pergi menggunakan celana boxer.

Reyhan pun mengganti boxer itu dengan sepan jeans robek serta melapisi kaos putih nya dengan jaket hitam milik nya. Dan tak lupa memakai sepatu kesayangan nya. Yaitu sepatu berwarna putih dengan logo sepasang sayap di samping sepatu tersebut.

Melihat Sepatu ini, tiba tiba Reyhan teringat akan Annisa.

Flashback on

"kamu masih menyukai sepasang sayap? " tanya Annisa saat melihat Reyhan memakai sepatu berlogo sepasang sayap itu.

Saat ini mereka sedang berada di taman sambil duduk dan menikmati danau yang ada di depan mereka.

"selalu" jawab Reyhan dengan pandangan yang masih terfokuskan ke arah danau

Annisa tersenyum, "masih ingat ucapan sekaligus janji kita kecil dulu gak? "

Reyhan pun menganggukan kepalanya dan beralih menatap Annisa

"Terbanglah sejauh mungkin, tetapi jangan lupa untuk tetap kembali ke sarang mu"  ucap Reyhan dan Annisa kompak sambil bertatap satu sama lain.

✔️ SEPASANG SAYAP [Telah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang