Chapter 49

120 14 7
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca

Happy Reading 😊

Bruukk!!

Annisa membuka matanya secara perlahan, lantas meraba raba tubuhnya.

Ia tak apa apa?  Ia masih hidup, dan ia pun tak merasakan sakit sama sekali. Putri menembak nya kan?  Tapi kenapa ia tak merasakan apa pun.

"HAHAHAHA DASAR BODOH!!  APA YANG KAU LAKUKAN REYHAN SAYANG?  KAU RELA MATI DEMI MENYELAMATKAN WANITA JALANG INI HA? "

annisa seketika menegang saat mendengar ucapan Putri. reyhan? Mati?___ TIDAAKK!!

Lantas Annisa mengangkat kepala nya yang sedari tadi tertunduk, dan betapa terkejutnya ia saat melihat Reyhan yang sudah terkapar di depan nya dengan tubuh berlumuran darah.

"REYHAAANNN!! "

annisa berteriak memanggil nama Reyhan, lalu segera bangkit dan memeluk tubuh pria itu. Kemudian menggoyang goyang kan tubuh Reyhan yang kini dipenuhi oleh darahnya sendiri.

Apa yang terjadi?  Apakah Reyhan yang melindungi nya tadi? Tapi kenapa ia melakukan itu?

Tidak! Reyhan gak boleh mati! Reyhan harus tetap hidup. Ini semua salahnya, kenapa harus Reyhan? Seharusnya ia yang terkena tembakan itu.

Annisa menangis histeris, "Reyhan bangun Rey... Hiks.. Kenapa kamu lakukan ini, ini salah aku, seharus nya aku yang terkena tembakan itu hikss__

Putri hanya memutarkan kedua bola matanya malas saat melihat adegan dramatis di depan nya ini. "Lebay" cibir nya

Annisa tak memperdulikan ucapan Putri, saat ini yang ia pedulikan hanya keselamatan Reyhan, bahkan ia sendiri pun lupa dengan kondisi kaki dan tangan nya yang kini terus mengeluarkan darah.

Ia terus terusan memanggil nama Reyhan, berharap pria itu berbicara sesuatu agar ia yakin bahwa masih ada kesempatan untuk menyelamatkan Reyhan.

"Reyhan aku mohon, bangun Rey. Kamu udah janjikan agar tidak meninggalkan aku lagi. Kamu ingat kan dengan janji itu__

Annisa menarik nafasnya dengan susah payah, lalu kembali melanjutkan ucapan nya. "hiks bangun Rey, apakah kamu tidak ingin melihat sepasang sayap mu lagi?  Kamu dulu pernah bilang kan. Bahwa, kamu akan tetap ada di dunia ini sebelum kamu menemukan sepasang sayap mu, agar kamu bisa terbang menggapai mimpi mu bukan?  Lalu sekarang kenapa kamu___Hiks"

Annisa tak kuat untuk melanjutkan ucapan nya, ia benar benar sedih. Hatinya hancur, dirinya pun hancur.

Melihat keaadan Reyhan sekarang, membuat dunia nya seakan akan berhenti.

Ia tak tahu harus berbuat apa, ia sendiri pun Bingung, ditambah kepala nya yang semakin terasa berat saat melihat genangan darah berceceran di lantai. Belum lagi ia harus menahan rasa perih di kaki dan tangan nya.

Seketika Annisa merasakan ada tangan seseorang yang mengusap lembut air matanya,

"ja-jangan nangis"

Reyhan? dalam sekejab senyum Annisa mengembang saat melihat Reyhan sadar, walaupun dalam kondisi yang jauh dari kata baik baik saja.

Ya sebenarnya Reyhan tidak mati atau pun pingsan, ia hanya memejamkan matanya sambil menahan rasa sakit yang amat sangat terasa. Ia memjamkan mata nya sambil berharap tenaganya pulih agar ia bisa membawa Annisa pergi dari tempat ini.

Namun saat mendengar Annisa menangis, ia tak kuat, ia tak mau membuat gadis yang di cintai nya ini menangis.

"Rey, kamu bertahan ya aku mohon, Tetap buka mata kamu, jangan ditutup. Aku yakin kamu pasti kuat. Aku akan segera mencari pertolongan "

✔️ SEPASANG SAYAP [Telah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang