Chapter 31

186 27 13
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Waktu  memang suka menyiksa mereka dengan berbagai macam cobaan dan rintangan, tapi waktu juga berjanji akan memberikan kebahagiaan setelah itu. Kita hanya tinggal menunggu saja.

Happy Reading

"hiks hiks hiks papa kamu meninggal Rey hiks hiks  maafkan mama nak hiks maafkan kami hiks! "

DUAAARRR!! bagai di sambar petir dan di hujam dengan ribuan pedang, hati Reyhan sakit!

Papa nya meninggal? Meninggal? Papa nya meninggal?  Kata kata itu terus terngiang di kepala nya

Nggak, nggak mungkin, papa nya masih hidup!!!! Dia nggak mungkin meninggal!!!

Reyhan hanya bisa mematung saat ini, kaki nya lemas dan hatinya semakin hancur

"Rey ibu turut berduka cita, dan sebaiknya kamu segera pergi kerumah sakit sekarang! " ucap kepada sekolah nya

Rumah sakit? Yaa ia harus kerumah sakit sekarang

Lalu Reyhan segera menorobos pergi dari ruangan itu dengan berlari, sehibgga  membuat pintu ruangan kepala sekolah berbunyi kuat karena Reyhan yang membanting nya.

Annisa pun terkejut melihat Reyhan yang tiba tiba keluar dari ruang kepsek dengan wajah yang kacau??

"Reyy kamu mau kemana? " teriak Annisa

Reyhan tak mengubris teriakan Annisa, ia terus berlari menuju parkiran dan segera pergi dari kawasan sekolah nya.

Ia mengendarai motor nya dengan kecepatan tinggi, ia tak peduli! Yang ia pedulikan saat ini hanya lah papa nya.

Reyhan pov.

Saat sampai dirumah sakit, gw pun langsung bertanya kepada suster yang ada disana.

"sus kamar pasien bernama Angkasa Arielic Alexander? "

"emm tuan Angkasa berada di kamar anggrek lantai dua" ucap suster itu.

Setelah mendapatkan kamar papa, gw langsung berlari dan menaiki tangga, gw gak mau memakai lift karena pasti akan lama.

Selama menaiki tangga, fikiran gw terus tertuju kepada papa, sambil berdoa dalam hati semoga ini hanya prank!

Author pov

Sesampai nya di lantai dua, Reyhan terus berlarian di koridor rumah sakit, sambil berdoa semoga papa baik baik saja.

Lalu langkah Reyhan terhenti saat melihat semua kerabat nya yang berasal dari luar kota sedang menangis di depan pintu kamar seseorang.

Kaki Reyhan seketika menjadi lemas dan berjalan perlahan ke arah sana sambil berharap bahwa itu bukan papa nya.

"Reyhaaannnn hiks, sayang maaf kan kami hikss" ucap tante maya adik papa Reyham.

Reyhan hanya menatap ke semua orang, kenapa mereka menangis? Papa baik baik saja! Papa nya tidak meninggal!!!

"kenapa kalian menangis? " ucap Reyhan

✔️ SEPASANG SAYAP [Telah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang