Chapter 12: Mew

1.2K 134 4
                                    

Aku tidak menyangka kalo Gulf mengikutiku keluar kamar ke ruang tengah untuk melihat yang tidak seharusnya dia lihat. Ketika Gulf jatuh terduduk di lantai, aku sangat kaget & aku berlari memeluknya untuk menenangkannya. Aku berjanji padanya akan membersihkan namanya. Lalu aku membopongnya ke kamar setelah memberi perintah pada Kon agar dia mengawasi gerak gerik Thana. Aku keluar sebentar dari kamar untuk menerima telepon setelah Maid membawakan sarapan pagi untuknya. Tapi makanan itu tidak dia sentuh & memilih untuk tidur. Aku memeluknya dari belakang & aku katakan padanya kalo dia telah melewatkan sarapan pagi. Yang kudengar adalah suara isakan kecil. Apakah dia menangis? Aku menjadi menyesal kenapa aku harus singgah di hidupnya & memberikan kesempatan pada Thana untuk memfitnahnya. Aku berjanji setelah aku membersihkan namanya, aku akan pergi dari hidupnya.

Setelah melihat dia tertidur, aku pun ke ruang kerjaku untuk melanjutkan pembicaraan soal Thana. Kon sempat menanyakan padaku bagaimana dengan Gulf? Aku katakan pada Kon kalo aku akan membersihkan namanya & setelah itu aku akan pergi dari hidupnya. Kon menyuruhku untuk tidak berbuat hal yang bodoh. Jika aku mencintainya, maka teruslah berada disisinya & jangan pernah mengecewakan dia. Kon juga berbagi pengalaman padaku kalo dia pernah mengecewakan pria yang mencintainya & akhirnya setelah pria itu meninggal, dia menyesal seumur hidupnya. Aku sangat kaget dengan pengalaman yang diceritakan Kon padaku & aku mulai mempertimbangkan kata-katanya.
Aku pun berjalan gontai & sampailah aku di kamar pamanku, Tay. Aku ingat 1 minggu sebelum meninggal dia tinggal di kamar ini. Aku masuk untuk melihat- lihat & netraku menangkap buku yang ada diatas nakas. Itu adalah buku harian pamanku & aku pun melihat-lehat buku itu. Ada senyum & sedih tertulis di buku tersebut. Sampailah aku pada bagian terakhir buku itu yang menuliskan kalo aku & Gulf sudah dijodohkan. Aku sangat kaget. Pantas saja pamanku berubah pikiran & menyuruhku untuk pulang setelah sebelumnya aku sempat mengatakan kalu aku mau tinggal di Inggris. Senyum tersungging di bibirku. Aku merasa bahagia dengan perjodohan ini. Aku pun ke kamar Gulf untuk membangunkannya & memperlihatkan buku itu padanya. Dia heran dengan sikapku, lalu membaca buku yang kutunjukkan padanya. Dia tidak tahu harus senang ato sedih saat mengetahui itu. Yang kulihat di matanya dia sangat bahagia, karena dia langsung memelukku.

Jam 7 malam kami dipanggil maid untuk makan malam & kami pun keluar. Lalu Gulf menanyakan dimana Kon? Kenapa tidak ikut makan malam? Aku pun menyuruh maid memanggil Kon untuk ikut makan malam dengan kami. Awalnya Kon menolak, tapi setelah diajak langsung oleh Gulf, dia mau. Aku benar-benar cemburu dengan Kon. Gulf tidak pernah seperti itu padaku sebelumnya. Di sela-sela kami makan Kon melihat ada ketegangan diantara kami, maka dia pun menceritakan hal-hal lucu dari awal dia menjadi tangan kananku sampai sekarang. Ketegangan pun mencair & bisa kulihat kalo Gulf tertawa dengan sangat manis.

Selesai makan Gulf kembali ke kamarnya, karena tadi aku mendapat telepon dari anak buahku. Aku & Kon langsung masuk ke ruang kerjaku. Aku mendapat kabar kalo Thana telah bekerjasama dengan polisi untuk memburu Gulf dengan tuduhan mengedarkan obat terlarang & ikut membiayai pabrik pembuatan obat terlarang di Chonburi. Semua akses jalan menuju rumah Gulf juga telah ditutup. Sepertinya Thana benar-benar ingin membunuh Gulf. Aku juga menyuruh anak buahku untuk menyelidiki kasus kematian orang tua Gulf. Karena sepertinya ada kejanggalan. Selesai bicara dengan anak buahku, aku kembali ke kamar Gulf yang sedang bermain game. Aku berpikir bisakah aku membahagiakan nya? Sekarang saja aku sudah menjadikannya seorang tersangka.

Mafia & AttorneyWhere stories live. Discover now