Chapter 27: Mew

2K 102 7
                                    

Aku berusaha sebisa mungkin untuk menyembunyikan dari Gulf kalo dia berada dalam bahaya. Memang awalnya aku terkesan posesif padanya. Tapi aku hanya ingin tahu kabarnya. Aku tidak mau menjadi orang terakhir yang tahu kalo dia sudah diculik. Aku pun mengajak Gulf untuk makan siang bersama yang awalnya dia menolak karena pekerjaannya banyak. Tapi kemudian dia mau karena aku memaksanya. Sampai di cafe Gulf bertanya kepadaku kenapa hari ini aku terkesan posesif. Aku hanya mengatakan kalo aku sangat mencintainya & akan terus mencintainya. Bisa kulihat Gulf tidak menyukai sisi posesifku & pergi begitu saja. Pulang dari kantor seperti biasa aku yang menunggu Gulf. Tapi kali ini sudah jam 9 Gulf masih belum pulang. Lalu aku pun track hp nya yang masih berada di kantor. Aku pun kesana & aku menjumpai mobil & hp nya ada di depan kantornya. Aku pun menghubungi Kon mengatakan kalo sepertinya Gulf diculik.
Tengah malam sekitar jam 12 Eric meneleponku kalo dia sudah menculik Gulf dari kantornya & kalo aku tidak menginginkan kematiannya, besok aku bisa ke gudang jam 9 pagi. Aku & Kon berencana besok dia yang akan datang kesitu, sedangkan aku berada diatas atap untuk memegang senjata menembak Eric.
Paginya aku & Kon bersiap, sementara anak buahku yang lain aku arahkan berjaga-jaga di gudang belakang yang manatau saja Eric melarikan diri. Aku pun melihat dari bangunan di seberang kalo Gulf digantung di forklift. Lalu Kon muncul dengan gagahnya mengatakan kalo aku tidak akan datang untuk hal sekecil ini apalagi menyangkut orang yang gak penting. Lalu Eric menyuruh anak buahnya menurunkan Gulf dari forklift & kepalanya ditodong dengan pistol. Eric mengatakan kalo Mew tidak datang maka dia akan memecahkan kepala Gulf. Kon mengatakan pada Eric lakukan saja. Itu berarti penghalangnya sudah tidak ada. Bisa kulihat dari gedung seberang kalo wajah Gulf sedih mendengar penuturan Kon yang dikira beneran. Gulf hampir terkulai jatuh & itu kesempatanku untuk menembak Eric tepat di perutnya. Kemudian aku turun menggendong kesayanganku. Dia memelukku serta meminta maaf padaku. Kon serta anak buahku yang lain mengurus tempat itu sampai tiba-tiba aku merasakan kalo aku ditembak dari belakang. Sakit sekali. Tapi untuk menghilangkan ketakutan Gulf, aku tersenyum padanya & tetap melangkahkan kaki untuk membawanya keluar walaupun aku merasakan sangat berat untuk melangkah. Kemudian Kon mendatangiku & membantuku. Lalu aku menyerahkan Gulf padanya, tapi Gulf tidak mau pergi. Dia terus berada disampingku sampai dia kehilangan kesadarannya karena jantungnya & aku pun muntah darah.

Berbulan-bulan aku koma di rumah sakit & Kon mengatakan kalo Gulf yang dengan setia menjagaku. Terkadang Gulf mengatakan kalo aku sedang merajuk sehingga tidak mau bangun untuk melihatnya. Gulf juga selalu memberikan morning kiss padaku sebelum ke kantor. Sekarang aku sudah sadar, pantas saja kalo Gulf sangat senang. Itu berarti apa yang dia lakukan tidaklah sia-sia.

3 tahun kemudian
Hari ini adalah ulang tahun pernikahan kami yang ke 3. Aku katakan pada Gulf kalo aku akan memberikan hadiah yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya. Saat Gulf sudah berangkat ke kantor, aku ke panti asuhan mengadopsi 2 anak kembar yang bernama Jay & Jazz. Umur mereka sudah 5 tahun. Mereka sudah ada di panti asuhan dari sejak mereka lahir. Jazz adalah anak yang lemah & selalu sakit-sakitan. Berbeda dengan abangnya Jay yang selalu energik. Aku melihat Gulf pada diri Jay. Kemudian aku menyuruh Tong untuk menyelesaikan surat perjanjiannya, sementara aku bermain dengan Jay & Jazz. Saat tahu mereka akan diadopsi, mereka langsung memanggilku daddy. Lalu aku katakan kalo mereka masih punya seorang papa. Setelah surat perjanjian sudah ditanda tangani kepala panti, aku pun membawa pulang Jay & Jazz setelah sebelumnya membawa mereka pergi untuk makan siang. Sampai di rumah, aku tunjukkan kamar mereka & kemudian aku menyuruh maid untuk memandikan mereka. Aku pun memasak spaghetti untuk menyambut Gulf. Malamnya Gulf pulang, jay & Jazz menyambut Gulf dengan memanggil papa sambil memeluk kakinya. Gulf yang kebingungan menanyakan kepadaku anak siapa ini? Aku katakan kalo mereka adalah anak kita yang diadopsi dari panti asuhan. Nama mereka Jay & Jazz. Gulf pun menggendong 2 anak itu lalu memberikan ciuman kepada mereka lalu masuk ke rumah untuk makan malam.
Jay & Jazz juga sangat akrab dengan kon serta anjingnya Ian. Bahkan Ian yang selalu menjaga Jay & Jazz. Kon sampai sekarang masih belum bisa membuka hatinya untuk orang lain, karena nama Ian yang terus terukir didalam hatinya.

Mafia & AttorneyWhere stories live. Discover now