Aku sangat bahagia akan segera bertemu dengan pria yang kucintai. Aku janji pada diriku kalo aku tidak akan pernah melepaskannya lagi. Sudah cukup. Tidak ada yang ke 2 kalinya lagi. Mew pun datang ke restoran tempat kami janjian & aku berhambur ke pelukannya. Bibir kami saling bertaut & berpelukan untuk menyalurkan kerinduan kami. Secara mendadak aku bisa merasakan jantungku nyeri & aku tidak bisa bernapas, kemudian aku jatuh. Mew menopang tubuhku dengan tangannya. Sebelum kesadaranku hilang aku mengungkapkan isi hatiku kalo aku sangat mencintainya & menginginkannya menjadi milikku. Hanya milikku seorang. Kemudian kesadaranku pelan-pelan menghilang.
Sadarnya aku sudah berada di rumah sakit dengan Mew yang berada disampingku. Terlihat di wajahnya kalo dia sangat kuatir kepadaku. Lalu aku bangun untuk memeluknya. Aku katakan kalo aku salah telah melepaskannya untuk Jean. Karena aku mau dia bahagia dengan orang yang jauh lebih sehat daripada dengan pesakitan seperti aku. Mew katakan kalo kebahagiaannya adalah denganku, bukan dengan siapa-siapa. Kon yang sedari tadi sudah berdiri diluar langsung masuk dengan berdehem. Sambil menahan tawa Kon bertanya pada Mew apakah dia bukan kebahagiaannya? Wajahku memerah & Mew langsung menendang tulang keringnya. Lalu dia mengaduh kesakitan & mengatakan kepadaku kenapa dia bisa mendapat boss yang kasar seperti Mew Suppasit. Aku hanya ketawa. Mew kemudian menanyainya apa maunya kesini? Kon menghidupkan tv & mengatakan kalo Thana kemarin malam tertangkap tangan menjual obat terlarang pada seoranga intel polisi & langsung ditangkap. Pihak kehakiman juga sudah tidak memburuku lagi & aku bisa masuk kembali kapan saja.1 bulan setelah itu aku bangun pagi-pagi untuk bersiap masuk kerja. Mew menyediakan sarapan untukku & bermaksud mengantarku, tapi aku menolaknya. Selesai sarapan aku langsung pergi setelah mencium bibirnya secara kilat. Disana semua menyambutku dengan ramah & sudah diputuskan kalo aku yang akan menggantikan jabatan Thana sebagai kepala jaksa. Aku sangat kaget, karena aku tidak pernah menduga bakal duduk di tempat yang tinggi. Sekarang hari pertamaku memimpin rapat.
Siangnya aku menghubungi Mew & aku katakan kalo aku telah diangkat menjadi kepala jaksa. Aku juga mengajaknya makan malam bersama. Mew berkata kalo dia akan menyediahkan hadiah yang indah untukku. Malamnya aku ke restoran seperti yang dikatakan Mew & kami saling berpelukan. Mew mengucapkan selamat padaku. Aku sangat berterima kasih pada Mew karena dia yang telah membersihkan namaku. Kalo tidak ada dia, kemungkinan aku tidak akan bisa seperti sekarang ini. Selesai makan Mew mengeluarkan kotak yang didalamnya berisi cincin & Mew melamarku. Aku menangis terharu & mengangguk tanda setuju. Aku katakan kalo ini adalah hadiah terindah yang diberikan Mew padaku. Cincin ini akan menjadi kekuatan bagiku untuk melakukan semua hal.6 bulan setelah diangkat menjadi jaksa, aku telah berhasil menangkap banyak pengedar narkotik & aku juga bukan hanya dikenal di masyarakat, tapi juga di media massa. Ada 1 wartawan yang menanyaiku tentang Eric & Kaow yang dikenal sebagai naga narkotik. Apakah mereka akan ditangkap? Aku katakan kalo aku akan berusaha menangkap mereka dengan tanganku. Setelah menghadiri acara interview di kantor, aku pun pulang & mendadak ada mobil van menghalangi mobilku. 2 pria tegap turun hendak menculikku. Mendadak muncul Kon menghajar mereka & aku dikawal Kon untuk pulang ke rumah. Sampai di rumah, aku yang sedang gemetaran dibopong Kon mencari Mew di ruang kerja. Langsung saja aku memeluk Mew. Lalu Mew menenangkanku, kemudian mendudukan aku di kursinya & memberiku air putih. Mew mengatakan padaku kalo itu adalah kerjaan Eric & Kaow. Mereka tidak senang dengan apa yang kukatakan tadi siang. Jadi mereka menyuruh orang untuk menculik aku.
YOU ARE READING
Mafia & Attorney
FanfictionGulf Kanawut adalah seorang jaksa muda yang sangat disegani. Tidak segan-segan tuntutan nya hukuman mati bagi yang menjual obat-obatan terlarang, pemerkosa, perampok & penjudi. Suatu hari dia ditugaskan oleh kepala jaksa untuk menyelidiki perusahaa...