Chapter 4: Mew

2.1K 196 18
                                    

Gulf yang telah mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan Mew sangat membuat hatinya sakit. Bahkan Mew tidak pernah merasakan sakit yang luar biasa saat kematian June. Mew berpikir apakah dia sudah jatuh cinta pada jaksa muda ini? Pikiran Mew kemana-mana sampai akhirnya Thong menghampiri Mew didepan ruang operasi kemudian menenangkan Mew kalo Gulf pasti kuat. Tak berapa lama dokter keluar & mengatakan kalo Gulf sudah lewat dari kritisnya. Mew meminta agar Gulf dimasukkan ke ruang VIP. Mew terus menunggui Gulf yang sedang koma & tanpa sadar dari mulut Mew keluar kalo dia tidak bisa hidup tanpa Gulf. Kontan saja itu membuat Gulf sadar yang sudah hampir 1 minggu ini koma.

Gulf yang sudah sadar mengundang datangnya kepolisian ke rumah sakit untuk mengambil keterangan Gulf. Mew tahu kalo dia tidak bisa mengandalkan polisi 100% untuk mencari siapa yang hendak membunuhnya & mungkin juga akan membunuh Gulf lagi, maka dia mengutus anak buahnya untuk diam-diam melindungi Gulf.
Mew yang sedang menjaga Gulf mendadak menerima telepon dari anak buahnya kalo pelaku penembakan sudah ditangkap & sudah dimasukkan dalam container. Tinggal perintah selanjutnya. Setelah mematikan telepon tersebut, Mew mengatakan pada Gulf kalo dia ada urusan sebentar & akan kembali.

Mew memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi ke lokasi yang dituju & anak buahnya menyambut bosnya dengan hormat. Mew masuk ke dalam container itu untuk melihat wajah pelaku penembakan itu yang sudah babak belur dihajar anak buah nya. Mew menanyakan pada anak buahnya apa yang mereka dapat? Tangan kanan Mew, Zee mengatakan kalo orang itu bernama Dam. Dia dulunya bekas SWAT di USA yang dipecat karena tidak disiplin dalam bertugas. Kemudian Dia dipanggil untuk membunuh Mew & Gulf. Tapi hanya Gulf yang terkena tembakan itu, karena dia mendorong Mew untuk menjauh. Betapa sakitnya hati Mew mendengar itu. Lalu dia membuka ikat pinggangnya, melepas jam tangan & membuka 3 kancing pada bajunya. Mew melayangkan bogem mentah ke wajah Dam seraya bertanya siapa yang memerintahkannya untuk membunuh mereka berdua? Karena tidak tahan lagi dengan pukulan demi pukulan yang dia terima, akhirnya dia mengaku kalo dia dibayar oleh kepala jaksa, Thana.

Mew yang kaget menghentikan pukulannya, lalu kembali lagi ke rumah sakit, karena dia bisa merasa kemungkinan Gulf dalam bahaya. Saat kembali ke rumah sakit, dia mendapati Gulf sedang berbicara dengan seseorang. Kemudian saat orang itu mau beranjak pergi, dia melihat Mew & mengatakan terima kasih karena telah membawa Gulf ke rumah sakit. Dia pun memperkenalkan dirinya sebagai asisten Gulf, Mild. Mew tidak mengatakan pada Mild kalo nyawa Gulf dalam bahaya, karena bagi Mew cukup 1 orang yang tahu saja. Jangan nambah lagi. Menurut Mew, Mild juga kemungkinan bukan orang yang baik.

Selesai bicara dengan Mild, Mew pun kembali ke kamar Gulf & mendapatinya sudah tidur. Lalu hp Gulf berbunyi dari Thana yang menelepon. Tanpa sepengetahuan Gulf, Mew mengangkat telepon itu & sebelum mengatakan halo, Thana sudah bicara
"Gulf, kenapa kamu masuk rumah sakit tidak menghubungiku? Aku seperti orang gila mencarimu kemana-mana, kalo bukan Mild yang mengatakan padaku tadi. Gulf, apakah kamu masih memikirkan tawaranku untuk masuk ke SJ Company memata-matai Mew? Aku tahu kamu selalu menolak untuk itu, karena kamu lebih memilih untuk bicara dengannya langsung daripada harus memata-matai. Baiklah. Setelah kamu sudah sehat kita akan bicarakan lagi. Aku akan mengunjungimu besok ato lusa."

Mew sangat marah dengan Thana si rubah tua ini. Sesudah mau membunuh Gulf, dia masih bisa berpura-pura mengkuatirkan nya. Hp Gulf dia masukkan kedalam nakas, lalu dia berjalan tidur di sofa. Tengah malam Mew mendengar suara orang yang membuka pintu kamar Gulf. Orang itu berpakaian baju perawat dengan masker & membawa peralatan suntik. Tapi ada yang aneh dengan sepatu perawat itu, dia memakai sepatu hak tinggi. Mew pun melihat apa yang hendak dia lakukan & benar saja perawat itu mengambil suntikan untuk disuntikkan pada infus Gulf. Mew langsung bergerak memegang pinggang perawat itu & menariknya keluar. Perawat itu agak kaget melihat Mew, kemudian Mew menanyakan apa yang mau dia lakukan pada Gulf. Perawat itu yang memang terkesima dengan ketampanan Mew, mengaku secara jujur kalo dia diperintah oleh kepala jaksa untuk membunuh Gulf, karena Gulf tahu semua rahasianya & itu membuat jalan Thana sangat susah untuk menjadi hakim.

Mafia & AttorneyWhere stories live. Discover now