Chapter 22: Mew

866 93 2
                                        

Aku sangat senang & terharu ketika Gulf menerima lamaranku. Aku sudah menunaikan janjiku pada Gulf kalo aku tidak akan mengecewakannya lagi. Pernikahanku dengan Jean juga tidak pernah ada.

Flashback
Jean mengajakku untuk mengetest tuxedo, tapi kutolak karena aku mau merawat Gulf yang sedang sakit. Aku tidak tahu apa yang dikatakan Jean pada Gulf sehingga Gulf memaki aku "berani berbuat, tidak berani bertanggung jawab". Aku sedih pada saat Gulf keluar dari rumah & memblok nomorku. Ditambah lagi Jean selalu menggangguku dengan hal-hal yang menurutku gak penting. Pagi-pagi aku sudah sampai kantor karena aku tidak betah dirumahku sendiri, karena tidak ada Gulf disana. Karyawanku kaget melihat aku sudah sampai duluan di kantor. Saat aku sedang rapat, Jean meneleponku untuk mengajakku mencetak undangan. Mungkin sudah saatnya jika aku harus menerangkan semuanya pada Jean. Lalu aku mengajak Jean untuk makan siang bersama & aku terangkan kalo aku tidak bisa menikah dengannya. Aku adalah seorang gay yang sudah tidak bisa mencintai perempuan, walau secantik apapun perempuan itu. Aku juga katakan kalo hatiku sudah terpaut pada Gulf. Bisa kulihat amarah yang memancar dimatanya, tapi dia berusaha untuk menahannya. Kemudian dia katakan kalo dia sangat mengerti & pergi. Keesokan paginya dia datang membawa baju pengantin yang dia pesan ke rumahku. Dia katakan kalo baju pengantin ini dia pesan dengan harapan untuk menikah denganku & sekarang semuanya tinggal kenangan. Aku hanya bisa meminta maaf padanya & aku berharap pertemanan ini tidak akan pernah berubah. Jean tersenyum & mengatakan kalo namaku selamanya akan terukir di hatinya. Jean berjanji kalo dia tidak akan mengganggu aku lagi & siang ini dia akan berangkat ke New Zealand. Gaun itu akan dia bawa untuk menjadi kenang-kenangan yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidupnya. Kemudian dia meminta pelukan perpisahan dariku. Aku pun memberikannya & dia pun pergi.

6 bulan setelah Gulf diangkat menjadi kepala jaksa, aku menyadari kalo Gulf seperti singa yang mengaum & siap menerkam mangsanya. Yang membuatku kaget pada saat Gulf diinterview adalah dia berani menantang Eric & Kaow untuk menghadapkan mereka ke meja pengadilan. Aku benar-benar dibuat serangan jantung oleh perkataan Gulf barusan. Eric & Kaow bukan orang yang gampang ditangkap, karena dia bagaikan belut. Belum lagi mata-matanya tersebar dimana-mana. Aku perintahkan pada Kon untuk memberikan extra perlindungan pada Gulf. Karena bisa kurasakan kalo kesayanganku dalam bahaya. Benar saja, saat pulang dari kantor mobil Gulf dihadang van berwarna hitam & dia mau diculik. Untung saja Kon cepat tiba & langsung menghajar orang yang mau menculik Gulf. Kemudian Gulf diantar Kon pulang & mobilnya dibawa pengawal. Sampai di rumah Kon membopong Gulf yang sudah lemas ke ruang kerjaku. Gulf langsung menghambur ke pelukanku & aku memberi tanda jempol pada Kon, kemudian Kon pun berlalu pergi.
Aku menenangkan Gulf dengan mendudukkan dia ke kursi & memberikannya air putih. Setelah minum dia memeluk pinggangku & mengusapkan kepalanya ke perutku. Aku mengusap punggungnya sambil mengatakan kalo aku akan selalu melindunginya. Kemudian aku membawanya ke kamar untuk beristirahat & saat aku keluar dari kamar, aku lihat Kon di ruang tamu. Kon mengatakan padaku kalo keadaan Gulf bisa lebih gawat dari ini, karena Kon kenal benar dengan watak Eric yang tidak suka ditantang.

Mafia & AttorneyWhere stories live. Discover now