Mafia & Attorney

Chapter 25: Mew

Kon mengatakan padaku kalo Eric & Kaow tidak bisa dibiarkan begitu saja. Seorang kepala jaksa seperti Gulf juga mau diculik. Itu berarti Eric sudah kelewat batas & keterlaluan. Aku pun menyuruh Kon lebih extra lagi dalam melindungi Gulf. Kalo perlu memasang alat pelacak di hp Gulf. Kon mengatakan kalo aku terlalu posesif pada Gulf. Setelah mengobrol dengan Kon, aku pun ke kamar menemani kesayanganku. Dia tertidur dengan sangat pulas sekali. Aku pun memberinya night kiss & tanganku melingkar di perutnya.
Paginya saat aku bangun Gulf sudah gak ada & pada saat aku berniat untuk mencarinya, dia sudah masuk ke kamar mengantarkan sarapan pagi untukku. Kami pun makan bersama & aku tanyakan padanya rencana hari ini, karena libur. Jawabannya dia mau berkencan denganku seharian ini, karena sejak dia menjadi kepala jaksa dia benar-benar tidak ada waktu untukku. Siap sarapan Gulf mengajakku membeli makanan kucing untuk Kana. Disana dia masih memilih-milih makanan kucing yang cocok untuk Kana. Kon merutuki Gulf seperti perempuan saja. Kemudian aku melihat Kon sepertinya tertarik dengan anjing jantan jenis German Sheperd. Kon pun bermain dengan anjing tersebut. Kata pemilik toko itu kalo anjing tersebut beberapa hari yang lalu baru diantar ke pet shop, karena ditemukan dalam keadaan lapar, sakit & tubuh penuh luka akibat siksaan dari majikan lamanya. Anjing itu masih butuh dirawat lagi. Aku gak tahu kenapa Kon langsung jatuh cinta dengan anjing itu & mau membelinya serta merawatnya. Aku melihat kalo anjing itu pun langsung berinteraksi dengan Kon walaupun dengan takut-takut. Aku melihat Gulf selesai juga membeli makanan kucing tersebut, lalu Kon pun membeli anak anjing tersebut dengan harga yang relatif murah. Gulf kaget melihat keadaan anak anjing tersebut & langsung menggendongnya serta menciumnya. Anak anjing tersebut, Kon menamainya Ian. Aku bisa mengerti perasaan Kon yang hancur karena mencintai orang yang tidak diketahui secara diam-diam juga mencintainya.

Selesai dari sana aku mengajak Gulf ke taman bermain setelah sebelumnya makan siang bersama. Gulf menantang kami menaiki roller coaster. Awalanya kami menolak. Tapi setelah aku lihat dia begitu menginginkannya, akhirnya kupenuhi keinginannya. Aku hanya takut jantungnya tidak tahan. Benar saja. Sewaktu dia mau membeli air minum, tiba-tiba jantungnya kumat & dia hampir jatuh ke tanah. Untung saja aku bisa menopangnya dengan tanganku & membopongnya ke kursi seraya memberikannya obat. Kemudian aku membawanya pulang. Di mobil Gulf ketiduran & aku pun menggendongnya ke kamar. Aku menggantinya dengan baju tidur. Tanpa disadari air mata Gulf mengalir deras. Aku pun dengan jempolku menghapus air mata tersebut & Gulf memelukku. Gulf meminta maaf padaku karena membuatku kuatir lagi. Aku katakan padanya kalo aku tidak akan pernah sedetik pun berhenti untuk tidak mengkuatirkannya. Karena aku merasa dia sangat penting untukku. Tanpa disadari bibir kami saling bertaut & langsung menghentikannya karena aku tidak mau melakukan hubungan dengan orang yang sakit, walaupun aku tahu dia juga menginginkannya. Kami pun tidur sampai pagi menjelang.

Paginya selesai sarapan seperti biasa Gulf menciumku singkat langsung ke kantor. Aku menyuruh Kon untuk memberikan perlindungan extra padanya. Aku pun ke kantor & sekretarisku mengatakan kalo aku sudah ditunggu Eric di ruang rapat. Aku menuju kesana & Eric mengancamku agar aku bisa menjaga Gulf. Jangan sampai dia yang mengajar Gulf. Aku katakan padanya jika tidak berbuat kesalahan tidak usah takut sampai mengancam seperti itu. Gulf juga bukanlah orang yang tidak bisa membedakan mana yang benar & mana yang salah. Dengan keadaan marah Eric mengancamku jangan sampai aku kehilangan 2 orang yang berarti dalam hidupku. Aku katakan kalo aku tidak suka diancam & aku menyuruhnya untuk membuktikan kata-katanya. Aku akan pastikan kalo dia berani menyentuh Gulf seujung rambut saja, maka aku akan membunuhnya. Dihukum berapa tahun penjara pun tidak masalah bagiku.