Chapter 6: Mew

1.6K 166 12
                                    

Perawat yang hendak membunuh Gulf adalah orang yang sewaan Thana. Aku tidak tahu ada apa antara Gulf dengan Thana. Kenapa Thana mau membunuh Gulf. Bagiku yang paling penting saat ini adalah keselamatan Gulf.
Setelah sarapan selesai, aku hendak mengantar Gulf pulang tapi dia katakan kalo dia sudah minta tolong pada Mild. Lalu aku ke rumahnya untuk bersih-bersih & memasak. Karena aku tidak mau kalo luka bekas operasinya terbuka. Akhirnya aku sampai di rumah Gulf yang boleh terbilang cukup asri. Walaupun depan pintu terkunci, tapi Gulf lupa mengunci pintu samping & aku pun bebas masuk ke dalamnya. Rumah Gulf begitu rapi, semua barang-barangnya diletakkan secara beraturan di tempatnya. Mendadak aku melihat ada seekor kucing yang keluar dari kamar & aku menggendongnya, lalu memberinya makan. Selesai makan kucing itu duduk depan pintu menanti tuannya. Lucu sekali. Kemudian aku memakai apron mulai untuk memasak & membersihkan rumah.

Tanpa kusadari kalo Gulf sudah sampai rumah bersama dengan Mild. Lalu aku keluar menyambutnya & mereka agak sedikit kaget dengan kehadiranku. Mild meninggalkan Gulf yang bengong dengan makanan yang sudah kumasak. Aku menarik kursi supaya Gulf bisa duduk & kupersilakan dia untuk makan. Tapi Gulf menginginkan agar aku ikut makan bersamanya. Kami pun makan bersama.
Gulf mengatakan padaku kalo semalam siang Mild datang mencarinya untuk memberitahukan agar dia harus berhati-hati dengan Thana & nyawa kita terancam. Thana mau membunuh Gulf karena rekening Thana telah diketahui oleh Gulf & dia juga merupakan duri dalam daging untuk melangkah ke posisi sebagai hakim. Gulf juga mengatakan padaku kalo Thana sudah dibayar Kaow untuk membunuhku.

Walaupun aku agak sedikit kaget, tapi aku berusaha untuk tenangkan diri. Aku tidak mau membuat Gulf takut denganku. Aku tanyakan pada Gulf apa yang akan dia lakukan setelah tahu Thana seperti itu? Gulf katakan padaku kalo dia akan membawa bukti-bukti keterlibatan Thana & melaporkan nya ke kehakiman. Aku berpikir Gulf tidak akan bisa dengan sukses melakukan itu, karena mata-mata Thana ada dimana-mana. Bisa jadi di rumah Gulf juga diletakkan alat penyadap.

3 bulan setelah kejadian penembakan itu, aku & Gulf menjadi sangat dekat. Terkadang secara diam-diam aku bawa dia ke rumahku ato terkadang aku yang ke rumahnya. Aku tahu bahayanya seorang mafia yang dekat dengan jaksa. Aku juga tidak mau kalo dia harus dipecat gegara berhubungan denganku.
Siang itu saat aku sedang bersama klien untuk makan siang, Gulf meneleponku mengatakan kalo malam ini dia mau ke rumahku. Ada sesuatu yang harus dia bicarakan padaku. Aku katakan kalo aku akan menunggunya di rumah. Malam itu aku siapkan makan malam untuknya & aku meningguinya. Tapi tidak ada tanda-tanda kedatangannya. Aku berpikir apakah dia lupa. Sampai tengah malam aku terus menunggui nya ditambah hujan yang sangat deras.

Sekitar jam 1 malam, aku mendengar gonggongan anjing yang membawaku untuk melihat dari balkon & ternyata itu Gulf yang sudah basah kuyup. Aku pun ke bawah sambil membawa handuk untuknya. Lalu aku menyuruh pengawal membuka pintu & dia masuk sambil memelukku. Aku mengajaknya masuk & mengelap rambutnya dengan handuk. Aku merasakan sepertinya nafas Gulf tidak teratur. Apa mungkin dia berlari dari kantor ke rumahku?
Lalu Gulf menyerahkan amplop coklat kepadaku & menyuruhku untuk menyimpan amplop itu baik-baik, karena hanya aku yang bisa dia percaya sekarang. Aku kaget sewaktu dia pingsan di pelukanku & aku melihat tangannya berlumuran darah. Gulf ku ditikam.

Mafia & AttorneyWhere stories live. Discover now