Mafia & Attorney

Chapter 7: Gulf

Setelah peristiwa penembakan itu aku makin dekat dengan Mew. Dia sangat menjagaku & memperlakukanku dengan penuh cinta. Ingin sekali kukatakan kalo aku sudah jatuh cinta padanya. Tapi mengapa disaat aku mendekat, dia menjauh & disaat aku mau menjauh, dia malah mendekat. Aku benar-benar tidak mengerti dengan kondisi seperti ini.

2 minggu aku harus istirahat dirumah tanpa melakukan apapun. Pagi ini aku sudah semangat untuk ke kantor. Mild menawariku tumpangan & langsung aku setujui. Dalam perjalanan ke kantor, Mild mengatakan kepadaku kalo pihak bank menelepon mencariku. Mild mengatakan kalo aku sakit & pihak bank meninggalkan pesan agar mencari Tay. Dalam benakku apakah Tay ini bekas dosen pembimbingku atokah orang bank yang sama namanya? Sampai di kantor aku tidak perduli dengan sambutan teman sekerjaku & aku langsung menuju ruang kerjaku untuk menelepon pihak bank mencari Tay. Sekretaris Tay mengatakan kalo bos nya mengundangku untuk makan siang bersama di restoran. Aku pun mengiyakan ajakannya. Lalu aku melanjutkan kembali kerjaku & aku menemukan berkas di mejaku yang berhubungan dengan Thana. Ternyata Thana juga membiayai pembuatan obat terlarang & yang dikatakan Tay itu benar semua adanya.

Siangnya sesuai janji aku menemui Tay di restoran. Orang itu hanya namanya saja yang mirip dengan dosenku. Lalu dia menyerahkan amplop padaku & menyuruhku untuk membukanya. Aku membukanya & didalamnya ada foto dimana Thana sedang bertransaksi obat terlarang. Ada juga foto copy rekening Thana. Sebelum pergi Tay berpesan kepadaku jangan begitu mudah percaya pada orang & amplop itu jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah. Karena bisa berakibat fatal untukku, yakni dibunuh. Aku pun membawa amplop itu pulang & aku sembunyikan di brankas ku, kemudian aku kembali ke kantor bekerja seperti biasa.

Malam ini aku pulang sangat cepat karena kondisiku yang kurang baik. Aku pun melihat tv & aku dikagetkan dengan berita kalo telah ditemukan jenazah seorang pria tua berumur 68 tahun di lantai bawah apartment. Diduga bunuh diri. Kemudian aku teringat kalo itu adalah Tay, dosenku. Aku pun ke rumah sakit & mencoba untuk klarifikasi. Itu benar Tay dosenku. Karena Tay tidak ada saudara, maka aku yang memakamkannya secara layak.
Aku meminta pada polisi untuk masuk ke apartment Tay & polisi mengijinkannya. Di kamar Tay aku menemukan buku harian yang ditulisnya berhubungan dengan Thana. Ternyata 3 hari sebelum meninggal Thana minta bertemu untuk membicarakan agar semua bukti kejahatannya dibakar habis & Thana juga menawari Tay sejumlah uang yang besar. Di balik buku harian tersebut tertulis
"Gulf, jika kamu menemukan buku harian ini kemungkinan aku sudah meninggal & pembunuhnya adalah Thana. Semua bukti kejahatan Thana sudah kurekap untukmu nak & adanya di lemari belakang. Bukti itu boleh kamu titipkan pada Mew, karena hanya dia yang bisa dipercaya."

Aku membuka lemari & menemukan hole dibelakang lemari itu, lalu aku mengeluarkan 2 amplop besar di hole itu. Setelah itu aku menaruhnya di tasku & aku menelepon Mew mengatakan kalo aku mau ke rumahnya malam ini. Ada yang mau kubicarakan. Lalu aku kembali ke rumahku mengambil rekening Thana untuk dititipkan pada Mew & langsung menuju rumah Mew. Dalam perjalanan ke rumah Mew, mendadak macet total & aku pun mengambil tas kerjaku, lalu turun dari mobil berlari ke rumah Mew. Mendadak aku bertemu dengan Mild yang berlari kearahku & langsung menikam perutku 2x. Sebelum pergi Mild sempat meminta maaf padaku.

Aku hampir jatuh ke tanah, kemudian aku bangun lagi berpegang pada dinding & melanjutkan perjalananku ke rumah Mew dalam keadaan bersimbah darah. Aku tiba di rumah Mew jam 1 pagi & waktu itu hujan sangat deras. Aku disambut pengawal & anjing piaraan Mew yang tidak ramah. Kemudian Mew keluar menyuruh pengawal untuk membuka pintu untukku & aku langsung memeluknya. Mew membawaku kedalam & membawakan handuk untuk mengelap rambutku. Sebelum kesadaranku hilang, aku mengatakan pada Mew agar bukti kejahatan Thana tolong disimpan & hanya dialah orang yang kupercaya saat ini.