22-Another Man-

3.8K 428 154
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DIBUTUHKAN UNTUK KELANJUTAN CERITA!

Disarankan untuk memfollow akun ini agar mengetahui pemberitahuan baru atau cerita baru. thx

—————————
FOLLOW INSTAGRAM KAMI : @.kimyooal.wp

"Unnieee"Panggil Rose dengan nada yang ia buat-buat menggemaskan. Rose baru saja memasuki kamar Jennie, cengiran di wajahnya nampak jelas.

"Wae?"Tanya Jennie memandang Rose melalui pantulan kacanya, ya main rapper ini kini sedang memakai beberapa skincare ke wajahnya dan dapat melihat wajah Rose dengan sangat baik dari pantulan cermin.

Rose tidak menghilangkan senyumannya, dengan backsound gesekan sendal rumah milik Rose bergesekan dengan lantai.
"Aku ingin bercerita"Jawab Rose memilih untuk merebahkan dirinya di tempat tidur Jennie.

"Aku sudah mengetahuinya, Chanyeol Oppa mengatakannya"Kata Jennie dengan cepat. Bahkan dari raut wajah Rose ia sudah tahu jika Rose akan mulai menceritakan mengenai pernyataan cinta seorang Chanyeol.

Mendengar itu tentu saja membuat Rose sontak mengubah posisinya menjadi duduk, matanya sudah melebar karena terkejut dan mulutnya sudah melebar.

"Bagaimana bisa kau tidak menceritakan padaku?"Tanya Jennie kini sudah ikut duduk di tempat tidurnya tepat di hadapan Rose. Tangan bersedekap dada seolah menunjukan ekspresi marah yang malah terkesan menggemaskan.

Rose memamerkan cengiran tanpa dosanya.
"Mianhae. Aku terlalu malu"Jawab Rose dengan jujur. Gadis berambut panjang ini memang sangat polos.

"Kapan Chanyeol Oppa memberitahu Unnie?"Tanya Rose lagi, bisa-bisanya pria itu mengambil tempat curhatnya.

"Tadi"

"Aku tidak berniat mengambil Chanyeol Oppamu itu jika kau cemburu"Kata Jennie lagi dengan cepat sebelum gadis ini mungkin saja cemburu akan dirinya dan Chanyeol.

Rose menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak cemburu. Lagipula aku tahu Chanyeol Oppa bukan tipe Unnie"

Jennie mengangguk membenarkan, saat bersampingan dengan Chanyeol saja Jennie sudah merasa seperti anaknya. Si Idol Tiang listrik itu memang cocok dengan Rose yang merupakan salah satu idol wanita yang tinggi.

"Baguslah jika kau tahu"Jawab Jennie.

"Kai Oppa"

Satu nama yang keluar dari mulut Rose sukses membuat Jennie terdiam di tempat dalam beberapa detik, dan kemudian dengan cepat mengontrol sikapnya.

"Mwo?"Tanya Jennie berpura-pura tidak mengetahui maksud Rose.

"Kai Oppa tipe Unnie"Jelas Rose memperjelas maksud ucapannya. Gadis ini memang sangat polos, lihatlah bahkan gadis ini mengatakan hal yang cukup sensitif itu tanpa takut.

Jennie melototkan matanya berusaha menyembunyikan kegugupannya. Ia seperti anak kecil yang ketahuan berbohong tapi terlalu gengsi untuk mengaku.
"Ya!, jangan sembarangan bicara. Kau bisa membuat rumor"Tegur Jennie. Seseorang sepertinya Jennie Kim telah siap untuk debut dalam drama.

Rose menunjuk ponsel Jennie.
"Jika bukan Kai Oppa mengapa ia menelfon Unnie di malam hari? Saat kita bahkan abis bertemu tadi"Kata Rose memandang handphone Jennie yang tertera nama Kai sedang memanggil.

Skakmat. Ia sudah tidak bisa mengelak lagi. Kai menelfonnya di saat yang kurang tepat. Jennie menghela nafas, mengambil kontrol atas dirinya kembali.
"Keluarlah, dan mari bercerita besok"

Rose tersenyum menggoda ke arah Jennie.
"Selamat berkencan unnie"Sahut Rose sembari melambaikan tangan dan berjalan keluar kamar Jennie memberikan waktu pada Unnienya itu untuk sekedar bersama dengan kekasihnya mungkin.

S o r r y [PCY x PCY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang