Happy reading 💕
18++Kim Seokjin seorang namja cantik asal Gwacheon mendadak harus tinggal di Seoul bersama bibi nya dengan alasan menemani sang bibi karena sedang hamil tua dan sering ditinggal kerja, khawatir jika terjadi kontraksi mendadak. Jin pun dengan sukarela membantu, karena sedang tidak ada kerjaan ditambah kuliah sedang libur semester.
Jin tidak tahu jika bibi nya mempunyai keponakan yang tinggal bersamanya karena ini kali pertamanya Jin ke Seoul.
Keponakan bibi nya tersebut secara tidak langsung berarti sepupunya kan? Ah entahlah Jin tak terlalu memikirkannya, yang ia tahu mereka bersaudara secara tidak langsung.
Sepupunya tersebut bernama Jeon Jungkook, remaja kelas 3 SMK disalah satu sekolah ternama di Seoul. Ia mengambil jurusan teknik gambar bangunan, sepertinya ingin menjadi arsitek. Jin mengetahuinya secara tidak langsung karena Jungkook sering kali pulang malam ditambah kadang mendapati Jungkook tertidur di meja dengan tumpukan kertas desain bangunan dan laptop yang masih menyala.
Hubungan keduanya biasa biasa saja, tidak bisa disebut baik ataupun buruk. Namun tak lupa menyapa jika berpapasan.
Hingga suatu sore,
Jin izin pada bibi nya untuk keluar sebentar untuk membeli beberapa kebutuhan nya sendiri. Meskipun Jin pertama kali keluar rumah di Seoul sendirian, ia ingin memberanikan diri. Ditambah lagi mumpung pamannya itu sudah pulang kerja jadi tidak perlu khawatir jika ditinggal sebentar.Awalnya si paman menolak dengan keras, takut jika Jin akan tersasar. Tapi dengan beberapa bujukan akhirnya iapun diizinkan, dengan syarat harus menghubungi orang rumah jika terjadi sesuatu.
Jin pun berangkat dengan riang, ini pertama kalinya keluar rumah setelah hampir sebulan tinggal di rumah saja.
Tidak ada kejadian apapun, ia sampai di pusat perbelanjaan dengan selamat dan tidak tersasar, mengandalkan GPS dan ojol tentunya.
Selesai membeli kebutuhan, Jin pun bergegas pulang karena hari sudah mulai gelap.
Kesialan menghampiri Jin sepertinya, karena mendadak jaringan ponselnya menghilang, ia jadi tidak bisa menghubungi ojol.
Dengan sangat terpaksa Jin naik bis, karena seingatnya didekat rumahnya ada halte dan daerah rumahnya termasuk tujuan bis tersebut.
Namun lagi lagi kesialan menimpanya, ia tertidur di perjalanan hingga melewati halte dekat rumahnya dan terbangun di halte bis terakhir dan jaraknya tidak bisa dikatakan dekat dengan rumah.
Rasanya Jin ingin menangis saat itu juga, ia pun segera menghubungi bibi nya.
"Halo bi," sapanya cemas.
"Ya, halo Jin. Kenapa baru aktif sekarang? Ini sudah malam nak, Jin dimana?" Tanya bibi nya bertubi-tubi.
"Hiks, bibi aku tersasar," jawab Jin.
"Astaga, posisi kamu sekarang dimana? Tolong jangan kemana mana ya Sayang, biar Jungkook menjemput sekarang. Yak! Jungkook, tolong jemput Jin sekarang anak nakal!" ucap bibi nya tersebut.
"Baik bi, tolong Jin takut," lirih Jin.
"Sekarang posisi hyung dimana?" Suara lain menggantikan suara bibinya, sepertinya ini Jungkook.
"Ini halte bus terakhir yang melewati rumah kita, aku tidak tahu dimana tepatnya," jawab Jin.
"Ya Tuhan, hyung itu jauh sekali. Tolong tunggu sebentar, biar ku jemput ya," ucap Jungkook khawatir.
"Tolong cepat yaa Kook, hyung takut," pinta Jin.
"Iya hyung, sebentar aja. Diam di tempat yang terang oke, Jungkook berangkat," ucap Jungkook, lalu sambungan telepon pun terputus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seokjin's Heaven 🔞
FanfictionKim Seokjin Bottom! All member Top! Ga suka boleh skip😉 Start : Mei 2020 End : - Update suka-suka 👀