30| Hubungan tidak Jelas

65 13 2
                                    

Aku pun tidak mau menghancurkan usaha dan kerja kerasku. Karena berada di titik ini aku menggapainya dengan susah dan payah.
(Yuliasatr)
🍁🍁🍁

Dua hal yang disesali Kana saat ini. Pertama, ia mau saja menuruti perintah Affan untuk bersiap-siap pergi dengannya. Dan yang kedua, ia mau-mau saja menunggu Affan.

Nyatanya ia pergi dengan Affan saat ini hanya untuk berduduk manis disofa tanpa ditemankan sesiapapun. sedangkan Affan menghilang dengan rekan-rekan kerjanya dibalik tembok yang ada didepan Kana saat ini.

Hampir setiap saat Kana mengutuk waktu yang berjalan begitu lambat.
Kana melempar pandangnya kearah pintu yang berderit. Disanaa ia dapat menemukan Affan kembali yang sedang berbicara dengan salah satu rekannya tadi. Entah apa yang dibicarakan mungkin perihal pekerjaan.

"Ibuk lanjut dulu yaa Fan, dah sore juga!" Ujar orang itu pada Affan.

"Andra! Ibuk jadi ikut kamu pulang ya," tambah wanita itu lagi kepada laki-laki disamping Affan yang berpakaian putih hitam. Sepertinya anak magang. Karena gaya berpakaiannya berbeda dengan Affan dan ibuk tersebut.

"Siap!!" Tukas orang itu sekalian hormat. Ia pun langsung undur diri juga pada Affan dan dua rekannya yang lain.

"Kalau ada lampu merah terobos aja Ndra, Ibuk Nel banyak uang kok buat bayar tilang," tukas Affan sebelum ibuk dan laki-laki magang tadi meniggalkannya.

"Ehhh main asal aja mulut kamu Fan!" Balas ibuk itu yang dibalas Affan dengan tawa usilnya.

Selepas kepergian dua orang itu, Affan langsung menyusul Kana yang semenjak tadi ia biarkan menunggu.

Ternyata aksinya itu diikuti oleh dua anak magang yang masih tersisa disisinya. Mereka terindikasi magang karena menggunakan seragam yang sama. Putih hitam.

"Mmm.. maaf ya adek-adek, kayaknya abang sampai sini aja sama kalian. Soalnya ada urusan lain," ujar Affan sedikit canggung pada kedua wanita magang tersebut. Affan berucap demikian karena dua wanita itu masih setia mengekorinya.

Kedua wanita itu saling pandang setelah tahu Affan menggandeng wanita lain untuk pulang bersamanya, yaitu Kana.

"Ohh gitu yaa bang," jawab salah satunya. Ia hanya mampu menyengir tidak jelas. Seperti tidak iklas jika Affan dengan wanita lain.

Affan menggangguk, lalu menyapa Kana yang nyatanya sudah menyimak bicaranya semenjak tadi.

"Mau aku kenalin nggak sama mereka?" Bisik Affan pada Kana. Yang sukses mendapat pelototan dari salah satu wanita tadi karena Affan dan Kana berinteraksi begitu dekat.

Kana menatap Affan, seakan bertanya "untuk apa?"

"Sebagai wanita spesial aku," tambah Affan lagi secara tidak terduga pada Kana. Kali ini Affan masih berbisik disamping Kana.

"Ngapain???" Geram Kana sambil menatap Affan.

"Udah selesaikan? Ayo pulang!" Tukas Kana. Kana sekarang bahkan sudah seperti pacar yang merengek pada pasangannya untuk segera pulang.

"Nggak apa-apa kan ya, kita pisah disini?" Tanya Affan pada kedua wanita itu lagi. Sesekali ia melempar pandang pada Kana.

"Oh! Nggak apa-apa kok bang," jawab salah satu wanita itu.

Affan dan Kana benar-benar undur diri dari dua wanita itu. Meninggalkan keduanya entah dengan perasaan yang seperti apa. Yang jelas salah satu dari mereka ada yang bermuka masam, meski pun Kana sudah melempar senyum ramah untuk undur diri terlebih dahulu.

"Bang! Kok nggak ajak mereka bareng aja? Lagian kan mereka nggak bawa kendaraan juga?" Tanya Kana menuju parkiran mobil Affan.

"Beda arah," jawab Affan.

Something (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang