42| Berakhir Kacau

56 9 2
                                    

Alasan logis kamu menolak ku, karena kamu tidak menginginkan aku. Dan alasan logis kamu menerima aku, karena kamu menginginkan aku.
(Yuliasatr)
🍁🍁🍁

Setelah makan, Kana duduk-duduk kembali diruang tengah bersama Dira dan keluarga Dira yang lainnya. Tidak ada Fahma atau pun Affan disana.

Fahma sedang melayani tamu-tamunya didepan. Sedangkan Affan, mungkin menyadarkan dirinya untuk tidak menunjukan diri pada Kana lagi.

Pertemuan dibelakang tadi, rasanya sangat menyulitkan keduanya. Lebih baik saling menghidar walau pada kenyataannya mereka satu atap saat ini.

"Kak Cer!!" Sapa Dira atas kedatangan Cerry.

Kana mengikuti arah pandang Dira. Lalu ia ikut menyapa. Dan Cerry pun membalas Kana sekilas.

Seperti biasa. Cerry akan menyapa Dira dengan hangatnya. Menebar senyum dan beberapa leluconnya.

"Sama siapa kesini kak?" Tanya Dira sambil mempersilahkan Cerry untuk duduk.

"Mama dan papa. Mereka diluar, kata tante kamu disini. Kakak langsung aja kesini" balas Cerry. Sekilas ia tersenyum kearah Kana.

Kana hanya diam mendapati interaksi Dira dan Cerry. Ia tidak bisa ikut serta dalam topik pembicaraan mereka kali ini.

"Ada Affan juga diluar" beritahu Cerry. Entah apa tujuannya. Padahal Dira sedang tidak menanyai keberadaan abangnya itu.

"Ohh, teman-temannya mau diluar aja. Katanya lebih enak suasana diluar" kata Dira.

"Kak Cer mau langsung makan?" Tawar Dira.

"Nanti saja, Ra" balas Cerry.

"Ok kalau begitu. Tapi kalau minum nggak apa-apalah ya. Aku ambilin dulu!" Ucap Dira undur diri untuk mengambilkan Cerry minuman.

Kepergian Dira menyisakan Kana, Cery dan beberapa orang disana. Kana dan Cerry duduk berdekatan.

"Hi! Na. Apa kabar?" Sapa Cerry yang dibalas Kana dengan sopan.

Setelah saling menegur satu sama lain, mereka berada dimode diam. Dan tiba-tiba saja Cerry bertanya pada Kana hingga membuat pendengaran Kana tersentak dibuatnya.

"Ternyata kamu belum bisa membedakan rasa kasihan dan rasa suka ya?" Suara Cerry dengan sinis.

Kana menatap Cerry. Ia tidak menyangka jika Cerry akan menanyakan itu padanya.

"Atau kamu masih menyangka semua ini bentuk pengapresiasian rasa suka keluarga Affan pada mu? Bukan rasa kasihan?" Bisik Cerry pada Kana yang tepat berada disampingnya.

Kana hanya terdiam. Ekspresinya benar-benar tidak bisa disembunyikan atas luapan mulut Cerry barusan. Ia rasa, Cerry tidak perlu mempertegas pemikirannya begitu.

"Jangan terlalu percaya diri! Tidak semua orang pandai meluapkan rasa kasihannya dengan baik. Jadi, ya banyak deh yang salah kaprah akan  pengertiannya" ucap Cerry lagi. Ia masih bersuara dengan nada kecil. Hanya untuk kosumsi pendengarannya dengan Kana saja.

Kana terdiam dengan wajah datarnya.

"Kak Cer!"

"Oh ya, Ra!" Cerry terkejut akan panggilan Dira barusan. "Ini minumannya!" Suguh Dira sambil memperhatikan perubahan wajah antara kedua manusia yang baru saja ia tinggalkan sebentar. Sepertinya terjadi sesuatu setelah peninggalannya. Apalagi melihat wajah Kana yang berubah muram.

***

Bagaimana pun, pertemuan Kana dan Affan ditengah acara tersebut memang tidak bisa dihindari. Mereka berpapasan beberapa kali dan saling adu pandang beberapa kali. Belum lagi acara pengajian atas syukuran dilaksanakan disatu ruangan. Membuat Kana dan Affan mau tidak mau harus bertemu kembali.

Something (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang