12. Party berujung Adu nasib

11.4K 1.6K 309
                                    

Suasana di atap kosan semakin ramai kala Resha dan Galang menyusul, mereka yang di tugaskan membeli tusuk sate kini tiba dan kehadirannya sangat di tunggu Gladis dan Irham selaku seksi sate taichan dan daging

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana di atap kosan semakin ramai kala Resha dan Galang menyusul, mereka yang di tugaskan membeli tusuk sate kini tiba dan kehadirannya sangat di tunggu Gladis dan Irham selaku seksi sate taichan dan daging.

"Ta ini telor kodok ya?" Tanya Galang menatap takjub ke mangkuk besar berisi minuman hasil racikan Utara.

Pemuda yang sedang menakar gula cair menatap Galang sebentar lalu menggeleng, "Mata kodok itu bang."

"Eh serius?!" Galang malah melotot kaget.

"Gini nih, kalo otaknya gak sampe se liter kayak beras tujuh rebuan," Cibir Mahen yang duduk di samping Utara, pemuda itu sibuk mengatur speaker dan gitar listrik miliknya, "Itu namanya biji selasih oon!"

Galang mendengar ejekan Mahen lansung memasang wajah dongkol, dengan sengaja dia memutar pengaturan volume yang sedang di pegang Mahen sampai suara berdecit terdengar kencang.

"MAHEN YANG BENER DONG!" Omel Gigi terkejut sampai tak sengaja menjatuhkan potongan daging yang sedang ia tusuk.

Semua mata anak kosan juga tertuju kepada Mahen, sedangkan sang pelaku asli malah melipir, bersembunyi di balik badan Elyza dan berpura-pura sibuk melihat gadis itu mengolesi daging stik dengan bumbu.

"Tau tuh Mahen, masa gitu doang gak becus." Cibir Galang meledek.

"Emang lo makhluk anjing ya Lang." Umpat Mahen.

Baru saja ingin membalas umpatan Mahen, kerah baju Galang sudah di tarik duluan dengan paksa oleh Resha.

"Gausah iseng mulu Lang, bantuin nyalain bara nih!" Titah Resha menyerahkan pemantik dan satu bungkus arang.

Galang melirik alat bakar di ujung lalu mendengus malas, "Ca, nanti muka ganteng gue turun kasta kalau di suruh ngurusin areng. Nanti lo gak bisa bedain mana Galang si rupawan mana Kang Edi tukang sate kikil yang keliling."

"Muka lu lebih mirip sama Mang Ujang tukang pentol," Sarkas Resha tak ingin mendengar alasan apapun, "Berguna sedikit, daripada lo kena usir sama Bang Rey."

"Lah kan gue juga ngeluarin duit!"

"Tapi Bang Rey yang lebih sering ngeluarin duit."

Kalah telak.

Dengan terpaksa Galang mengambil pemantik lalu mulai menaruh arang di dalam pembakaran. Melihat itu Resha tertawa dan meninggalkan Galang yang menggerutu.

Suara senar gitar Mahen kini mulai terdengar, awalnya hanya beberapa petikan untuk mengetes nada, namun pemuda itu lama-lama membentuk nada suatu lagu yang sangat akrab di telinga para anak kosan.

𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙤𝙪𝙧 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang