33. Kerja Bakti

5.6K 991 267
                                    

"Sumpah gue gak paham sama Salma," Ucap Resha terheran sambil membawa gagang sapu lidih untuk menyapu parkiran belakang.

Gladis yang sedang membersihkan teras juga ikut menoleh ke Salma, "Gue juga heran deh, diantara banyak kerjaan, dia milih garuk-garuk tanah."

Sudah pernah di jelaskan bukan Salma memang seajaib itu? Gadis pirang itu benar-benar sangat santai dan menikmati apapun yang dia lakukan hari ini. Tiap minggu di kerja bakti pembersihan kosan pun Salma selalu jadi garda terdepan membantu Bu Sunny membersihkan taman depan kosan dengan sangat senang sambil menaruh benih-benih tanaman atau bunga yang akan di tanam, menyapu daun kering dari pohon mangga, membersihkan rumput liar, kadang memberi pupuk juga.

Tak peduli kalau itu kotor dan menjijikan dimata gadis lain, tapi Salma terlihat senang sambil bersenandung kecil di balik topi bundar menutupi wajahnya dari terik matahari.

Setiap minggu Reyno sepakat membuat kerja bakti pembersihan kosan mulai dari halaman depan sampai belakang, dan semua sudah di bagi jatah bekerja masing-masing. Tentu saja kegiatan ini di setujui Bu Sunny dengan senang hati, bahkan ibu kosan itu kadang datang tiap kerja bakti kosan ini.

Di teras depan terdapat Salma yang membersihkan taman, Gladis teras dan parkiran depan, lalu ruang tamu dan ruang kumpul ada Ghita dan Selena yang memvakum semua lantai dan sofa, Dapur dan kamar mandi belakang ada Elyza dan Utara, lantai 2 terdapat Irham dan Reyno, halaman belakang dan gudang ada Juna dan Resha, dan terakhir yang bertugas mencuci seluruh sprei kosan sekaligus membersihkan ruang laundry sampai balkon ada Galang dan Mahen.

Gak tau ide siapa menyatukan kedua manusia itu, karna terbukti mereka kini bergaduh kala mulai memasuki sesi mencuci sprei.

"Gue ngeri banget ada noda - noda laknat di sprei Juna," Celetuk Galang menarik jijik sprei abu-abu milik Juna.

Mahen meringis, "Lo aja yang cuci lah Lang."

"Terus lo ngapain?"

"Mandorin lo."

"Ye anjing!" Umpat Galang menarik kaos Mahen kala pemuda itu ingin duduk di kursi kayu, "Lo yang masukin gue yang ngasih sabun sama pewangi."

"Lumpuh tangan lo sampe masukin sprei aja gak bisa?" Cibir Mahen namun tetap di kerjakan.

"Itu namanya kerja tim Mahen asu." Umpat Galang.

Benar-benar menguras pahala kalau mereka bersama, kasihan sekali malaikat lelah mencatat dosa ucapan kasar mereka.

"Pink banget anjir ini sprei, beda banget sama kelakuan premannya." Komen Mahen kala memasukan Sprei milik Resha ke mesin cuci.

Galang melotot tak terima, "Enak aja Eca dikatain preman!"

"Ya emang? lo takut kan?"

"Iya sih..." Galang menyengir sambil menggaruk tengkuknya.

Kini berpindah ke Dapur terdapat Utara dan Elyza. Gadis berponi lurus itu sibuk membersihkan kabinet dan laci dapur, tak lupa menbersihkan bunga es yang sudah mulai menumpuk, sedangkan Utara sibuk membersihkan toilet dapur.

"Ta, ini apaan sih?" Tanya Elzya muncul di pintu kamar mandi, gadis itu sedang membersihkan kulkas sekaligus membuang isi kulkas yang tak terpakai.

Utara yang sedang menyikat lantai lantas menoleh melihat Elyza membawa sekaleng minuman berwarna biru, "Ck. beer itu, lo buang aja lah."

Elyza ikutan berdecak, "Pasti kelakuannya Juna."

Juna lagi yang kena.

Lalu selang beberapa menit Elyza muncul kembali di ambang pintu kamar mandi,"Ini apaan Ta? perlu di buang juga gak?"

𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙤𝙪𝙧 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang