32. Love, maybe

6.2K 996 316
                                    

Sesuai ucapan Gladis tempo lalu, dirinya dan Audrey benar-benar menemui Myra yang sudah di ajak ke salah satu ruang privat restoran dekat rumah Mahen. Setelah masuk suasana cukup mencengkam dengan Myra yang marah kepada Mahen karna merasa di jebak dan Audrey yang mendadak berbalik takut sampai meremat tangan Gladis di sampingnya.

"I'ts okey Drey, apapun yang Myra bilang lo harus terima karna lo salah." Ucap Gladis berusaha menangkan dan memimpin langkah untuk mendekat ke meja Myra dan Mahen.

"Aku mau pulang mas!" Bentar Myra yang di tahan tubuhnya oleh Mahen, "Aku gak mau lihat dua iblis ini!"

"Tenang dulu!" Bentak Mahen kembali berhasil membuat Myra duduk, "Dia cuma mau minta maaf, bukan buat jahatin kamu lagi, ada Mas disini." Nada bicaranya lansung berubah, mengelus tangan Myra lembut seolah menyalurkan ketengan disana.

"Maaf..." Cicit Audrey pelan, melihat Myra enggan menjawab bahkan melirik dirinya pun tidak, secara tiba-tiba Audrey bersimpuh di depan Myra, menunduk dalam, "Mungkin maaf aja gak akan cukup ngobatin semua rasa sakitnya Myr, Aku tau."

"Maaf pernah jadi sosok jahat dan trauma besar kamu, aku janji akan laluin semua karma aku karna perbuatan ke kamu dulu. Aku tau dunia pasti berputar dan akan berbalik ke aku, tapi izinin aku minta maaf dengan tulus." Ucap Audrey yang semakin tercekat, selama mereka sekolah Myra tidak pernah melihat sisi Audrey selemah dan selembut ini.

"Ya, aku harap kalian dapat karma berat," Myra melirik Audrey lalu matanya naik melirik Gladis yang masih berdiri beberapa langkah di belakang Audrey, "Terutama kamu Gladis, manusia apatis yang selalu biarin temennya berbuat jahat."

Gladis sukses tersentak, dirinya kembali di serbu oleh ribuan panah rasa bersalah.

"Aku harap saat kamu susah gak ada satu pun orang yang nolongin dan mereka bersikap apatis ke kamu." Serapah Myra dengan pandangan benci.

Mendengar itu Audrey menggeleng kencang, "Gak! kamu gak boleh sumpahin Gladis kayak gitu."

"Gladis gak pernah salah apa-apa, dia gak pernah apatis. Dia selalu nahan aku buat gak ngerjain kamu, bahkan dia rutin stok seragam baru buat di loker kamu tiap aku nyiram atau numpahin minuman ke kamu," Wajah Audrey entah sejak kapan sudah memias pucat dengan air mata yang perlahan jatuh, "Yang harus kamu salahin itu aku, Gladis gak salah apapun."

"I'm so sorry Myra." Lirih Gladis.

"Kamu minta maaf cuma karna Mas Mahen Gladis, selama bertahun-tahun ini kenapa kalian gak pernah say sorry ke aku?" Myra menghapus jejak air matanya, "Aku sampe homeschooling karna kalian!"

"Aku baru tau keberadaan kamu sekarang Myra, tapi kalo kamu bilang aku minta maaf karna Mas Mahen itu gak bener, aku minta maaf lewat Mas Mahen sebagai orang yang di sisi kamu, aku bahkan baru ketemu Mas Mahen sekarang." Jelas Gladis.

"Tetep aja kalian gak pantes dapetin maaf dari aku," Myra semakin menatap Gladis benci, di banding Audrey yang bersimpuh dirinya lebih fokur ke Gladis yang berdiri kaku, "Aku harap manusia apatis kayak kamu tersiksa atau bahkan mati Gladis."

"RINDU!"

Teriakan Mahen menggema membuat Myra terkejut, namun lain hal dengan Gladis yang terjatuh dengan air mata yang sejak tadi ia tahan tumpah, kepalanya terus tertunduk menahan sakit dari sumpah serapah kematian itu.

Audrey merematkan tangannya menahan kesal sekaligus iba kepada Gladis yang kini terisak di belakangnya.

"Kamu kelewatan," Tegas Mahen bangkit dari duduknya, pemuda itu akhirnya membuka suara seraya menghampiri Gladis, "Mas gak tau Mama sama Papa selama ini ajarin kamu apa sampai kamu segampang itu sumpahin orang!"

𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙤𝙪𝙧 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang