31. Partner

6.5K 1K 235
                                    

Salma meringis miris kala jempolnya sudah mempencet tombol publikasi untuk foto yang tadi sore mereka ambil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salma meringis miris kala jempolnya sudah mempencet tombol publikasi untuk foto yang tadi sore mereka ambil. Mereka? Ya, dirinya dan Utara. Sebuah foto promosi pakaian yang mau tak mau Salma harus mengajak Utara karna hanya tubuh laki-laki itu yang seukuran dengan barang endorsement nya.

Ini memang salah Salma yang tidak membaca dengan detail surat kontrak kerja sama dan detail produk yang akan di kirimkan, dirinya dan admin hanya mengiyakan saja tanpa sadar kalau barang yang akan dikirim adalah jaket couple.

Dirinya jadi merutuki kebodohannya kala akhirnya meminta tolong Utara padahal tekat untuk menjaga jarak ke pemuda itu sudah ia bulatkan, tapi semesta seolah tak setuju dengan kejadiannya.

Salma merebahkan tubuhnya di kasur, memutar kembali ingatannya tentang kejadian bagaiman mereka bisa akhirnya sepakat untuk poto produk.


"Yaelah Yam! badan lo kan bogel mana muat anjir pake beginian." Cemoh Galang tampak terbahak melihat tangan Irham tenggelam di lengan jaket kulit milik Salma.

Irham yang medengar cemohan itu lansung melepas jaket, padahal dirinya sudah senang kala Salma mengajaknya menjadi model produk dan akan tampil di sosial media si selebgram cantik itu. Tapi apa daya kala tubuhnya tidak mendukung untuk ukuran jaket pasangan milik Salma.

"Padahal kalo ini muat loyaltinya buat kita makan geprek seminggu Lang." Celetuk Irham lansung membuat Galang menoleh.

"Eh itu mah muat tau Sal! kelelep dikit di tangannya Iyam mah gapapa sih, bilang aja modelnya emang oversized." Elak Galang lansung menarik cemohannya tadi.

Ghita yang berada di tengah-tengah mereka sontak berdecak heran, "Lo di sogok ayam geprek aja lansung ngejilat Lang, kayak pejabat mau naik kursi parlemen."

"Duh Mba, kan ini rezeki gak boleh di tolak." Ngeles Galang.

"Yaudah sih lo aja lah Lang modelnya, nanti loyaltinya bagi dua sama gue," Irham angkat suara sambil mencomot roti bakar di piring Ghita, "Bagi ya Mba, gue denger-denger cewe gak boleh kebanyakan makan roti."

"Apa hubungannya tai." Umpat Ghita.

"Gak ada, emang gue mau minta aja." Irham menyengir. 

Kembali ke topik obrolan tentang jaket, Galang yang mendengar usul Irham lantas menggeleng cepat, "Gak ah, gue udah capek banget jadi artis kampus."

"Yah Bang, kan sekali doang muncul di IG gue nya??" Pinta Salma memohon.

Galang menggaruk tengkuk bingung, "Bukan gue gamau bantu Dek, tapi gue juga ada kontrak brand di PH nya Eca kan...." Lirih Galang menjelaskan alasan utama.

Sedikit informasi, Keluarga Resha memiliki agensi sekaligus PH modeling yang mana tanpa sengaja Galang masuk ke sana. Awalnya karna ingin membantu almarhumah tante Amyra— ibunya Resha, dulu tapi malah lansung di gaet brand kaos lokal yang untungnya sesuai dengan selera Galang. Walau bersifat soft selling dengan cara Galang harus terlihat memakai baju merk tersebut tanpa mention atau menggunakan kalimat promosi, tapi tetap saja kesepakatan mereka untuk tidak menerima brand lain sampai kontrak habis.

𝙠𝙤𝙨𝙖𝙣 𝘼𝙢𝙤𝙪𝙧 [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang