six

299 65 7
                                    

Hai semuanya? Gimana kabarnya? Stay at home yah, biar tetep sehat😉

Khusus part ini aku bakal jelasin nih asal usul Ayah Anjani, keluarga besarnya juga kehidupan keluarga Ayah Anjani sebelum menikah.

Bukan Ayah Anjani doang, tapi saudara2 yang lain juga aku ikut sertakan, buat menegaskan kalau cerita aku ini emang kisah nyata, bukan hanya pansos.

Kalian juga pasti tahu kan bagaimana caranya menghargai seorang penulis?

Saya rasa pasti tahu.

***

Pagi menjelang, seperti biasa ayam menjalankan tugas nya untuk membangunkan tidur lelap semua manusia.

Seperti manusia dalam rumah yang tak terlalu besar tetapi anggotanya cukup banyak.

Seorang wanita paruh baya bersiap diri untuk mengais rezeki, ia Ibu dari ke sepuluh anak nya.

Sebagai Ibu, seharusnya menyiapkan segala keperluan anaknya sebelum mengais rezeki.

Namun Ibu yang satu ini, tidak seperti Ibu pada umumnya. Ia menelantarkan semua anaknya begitu saja.

Pergi tanpa meninggalkan makanan juga uang saku sekolah.

Miris.

Namun itulah kebiasaannya, sehingga tak heran jika anaknya tak ada satupun  yang lulus dari kursi bangku sekolah dasar.

Anak pertama nya, perempuan. Sudah memiliki dua anak yang juga tinggal disitu.

Sudah dapat dibayangkan bukan? Bagaimana kondisi rumah itu? Yap. Seperti pasar.

Namun anak pertama nya itu, juga mengikuti jejak Ibunya, menelantarkan kedua anaknya.

Jika pagi menjelang ia masih tertidur sampai siang hari, jika malam datang ia pergi entah kemana. Banyak yang mengira ia perempuan malam.

Nama anak pertama dari perempuan paruh baya itu adalah Risa.

Risa mempunyai dua anak, yang pertama laki-laki dan yang kedua perempuan.

Selepas dari Risa, anak kedua dari perempuan paruh baya itu adalah Tino, yang tak lain adalah Ayah Anjani.

Setelah Ayah Anjani, ada Imar, kemudian Ilam, Yayah, Sulaiman, Malika, Marni, Sri, dan  Fitrah.

Semuanya merasakan nasib yang sama, ditelantarkan oleh sang Ibu.

Sekadar untuk sarapan pagi saja, biasanya mereka bersama-sama ke tempat ibu nya berdagang hanya untuk meminta uang dan membeli beras.

Beruntungnya, disitu ada Mbak Tati, istri dari Mas Ilam. Beliau masih menjadi anggota baru di rumah itu, pasalnya baru beberapa bulan kemarin menikah dan sekarang tengah mengandung anak pertama.

Beliau seorang perempuan yang rajin, pagi-pagi sudah beberes terkadang juga menanak nasi untuk dimakan bersama.

Ibu dari Ayah Anjani, sampai sekarang  berjualan di Pasar. Sedangkan Ayahnya sudah berumur senja, hanya duduk dan makan.

Seringkali, Ayah Anjani merepotkan keluarga nya. Anak-anak dari Ibu Ayah Anjani, banyak yang gagal.

Sebab sedari kecil saja sudah tak dibekali ilmu agama.

Jangankan ilmu agama, ilmu sosial saja tak sampai lulus.

Semua anaknya memang sudah menikah, tetapi ya sepeti itulah.

Jika dihitung-hitung, cucu ibu Ayah Anjani sudah mencapai dua puluh lebih.

Sungguh benar-benar keluarga besar, tetapi sayang tak pernah kompak bahkan sering saling mengadu domba.

Saling mengambil barang satu sama lain, dan sering bertengkar.

Anak-anaknya banyak yang gagal. Contoh nya Ayah Anjani, beliau juga sudah dicap orang tak baik di sekelilingnya.

Sering menggelapkan barang orang lain, menipu dan sebagainya.

Lengkapnya lagi, Beliau suka bermain judi.

Contoh yang lain nya, Marni. Adik ke-6 Ayah Anjani itu, memiliki empat anak. Yang masing-masing anak nya  berbeda Ayah.



















Oke. Untuk part penjelasan sudah selesai, dan tak ada dialog dalam part ini.

Karena memang khusus untuk penjelasan.

So? Next or stop?

Semangatin dong biar Author nya semangat.😂

Satu kata buat part ini?



-From:Pecinta dinding jingga♡

Aku Ingin Ayah Solat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang