Fourteen

159 31 3
                                    

Anjani dan Sarga melangkah penuh keyakinan, dengan doa dan semangat dari sekeliling mereka, cukup untuk memperjuangkan lomba ini.

Mereka diantar oleh Pak Budi, dan Pak Ruli sebagai pendamping mereka.

Lomba diadakan di SMAN 1 Semarang, karena lomba ini adalah tinggat Provinsi.

Perjalanan sekitar memakan waktu satu jam, karena kecepatan mereka diatas rata-rata.

Mereka pun sampai. Sekolahnya  nya luas, dengan lapangan utama yang lebar. Dibagian depan terdapat pagar hitam dengan tembok putih tinggi bertuliskan SMAN 1 Semarang, Sekolah bertaraf internasional.

Lingkungan nya sangat bersih, udaranya pun segar. Untuk lomba diadakan di Aula, supaya tidak mengganggu siswa lain. Perwakilan dari masing-masing Sekolah pun hanya boleh didampingi satu guru, untuk Pak Budi, beliau hanya mengantar kemudian kembali ke Sekolah mereka.

"Baiklah. Saya serahkan semua ini kepada kalian. Saya tidak membebani kalian dengan harus pulang membawa kemenangan. Usaha sebaik dan sebisa mungkin." Tutur Pak Budi kepada Anjani dan Sarga.

"Baik Pak, terima kasih." Jawab Anjani kemudian menyalami Pak Budi yang diikuti oleh Sarga.

"Bapak, hati-hati dalam perjalanan." Pesan Sarga yang dijawab anggukan dan senyuman manis.

"Pak Ruli, saya titip mereka kepada anda sepenuhnya." ucap Pak Budi.

"Baik Pak." Jawab Pak Sarga.

Pak Budi sudah memasuki mobil bersama Pak supirnya, mobil beliau besar sehingga cukup untuk lima orang. Untuk pulang nanti, beliau akan menjemputnya lagi.

"Ayo Anjani, Sarga. Kita masuk sebelum lomba dimulai." Ajak Pak Ruli kemudian mulai melangkah.

Mereka berjalan menuju Aula, suasana cukup ramai karena banyak perwakilan Sekolah  lain berdatangan.

Sarga hanya diam melangkah dengan kedua tangan nya dimasukkan ke saku celana.

Mereka sampai di Aula. Jam menunjukkan tepat pukul 10.00, ruangan sudah tertata rapi dengan proyektor yang siap digunakan untuk menampilkan  soal. Begitupun meja-meja yang akan digunakan para siswa perwakilan.

Ada juga kursi-kursi untuk mendengarkan aturan lomba. Juga untuk duduk para Guru dari siswa perwakilan mereka.

Semua nya sudah duduk rapi di kursi yang telah disediakan, semua juri juga sudah tenang di tempatnya. Pun satu pembaca acara, perempuan.

"Baik saya mulai semuanya," ucap perempuan tadi sebagai tanda lomba akan segera dimulai.

"Sebelumya perkenalkan saya Ganesha pratidha, tugas saya disini adalah sebagai pembawa dan pembimbing jalan nya lomba ini. Saya ucapkan selamat kepada lima Sekolah yang berhasil lolos mengikuti lomba-lomba sebelumnya dan ikut dalam lomba tingkat Nasioanal." Terangnya tegas.

"Memang bukan perkara mudah menembus tingkat Nasional ini, karena itu hanya Sekolah-Sekolah yang benar-benar berkualitas lah yang bisa mencapainya." Lanjutnya kemudian menggeser tablet yang dipegangnya.

"Selanjutnya saya akan bacakan beberapa peraturan lomba. Langsung saja, yang pertama soal berjumlah tiga puluh lima. Dimana matematika lima soal, bahasa inggris lima soal, fisika dan kimia sepuluh soal. Dan pengetahuan umum lima soal." Jelasnya.

"Yang kedua, para Guru diharapkan keluar agar siswa nya berkonsentrasi. Yang ketiga, jika ada yang memencet bel bersamaan, maka yang akan menentukan adalah juri siapa yang berhak menjawabnya, setiap satu soal benar memiliki nilai seratus. Dan yang keempat, kami beri waktu tiga puluh detik untuk menjawab soal. Jika melebihi maka kami anggap jawaban anda salah."

Aku Ingin Ayah Solat [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang