#Help Me

641 62 5
                                    

[Sorry For Typo]
Next??
-voment now-


Setelah mendapatkan barang-barang 'aneh' tersebut, Tzuyu langsung meninggalkan barang tersebut diruang tamu.Dia bergegas lari menaiki anak tangga, dan memasuki kamarnya.

Dengan tergesa-gesa, dia memutar knop pintu mendorong pintu agar terbuka lalu menutupnya kembali, dia terduduk dibelakang pintu, dengan kedua kaki yang ditekuk.

Wajahnya berkeringat, ya berkeringat dingin--perasaannya campur aduk takkaruan.

Dia menjelajah setiap meja dikamarnya, matanya mencari kesana kesini dimana letak ponselnya.

"Ponsel, ponsel.." ingatnya terus menerus.

Tangannya dengan cepat mengambil ponsel diatas meja riasnya, dengan buru-buru dia mengetik sebuah nama seseorang, yang tak lain adalah Jungkook.

"Angkat, angkatt"

Tutt...Tut...

Dia mendengus kesal saat Jungkook tidak menjawab panggilannya, dia mondar mandir didalam kamar tersebut, dengan menggigit kuku jari tangannya, jantungnya berdegub kencang--sekaligus dia khawatir dengan kondisinya.

Tring...

Dia mendapatkan sebuah massage entah dari siapa pengirimnya.Tapi, Tzuyu tidak menyadarinya, dia membuka pesan itu.

"Saya melihat anda, jika ingin selamat maka jangan hubungi siapapun dan bukakan pintu rumah anda"

"hah?!'

.

.

.

Jungkook dengan pakaian Jas kemejanya, dan tas yang menggelantung ditangannya berjalan dengan manlynya berjalan kedalam rumah besar tersebut.Dia naik keteras rumah, lalu mengetuk pintu dan membunyikan bel secara berulang-ulang kali, tapi alhasil dia tidak mendapatkan jawaban apapun, hanya suara sunyi yang dia peroleh.

Dia mencoba memutar knop pintu tersebut, dan yang benar saja, rumah tidak terkunci--dalam keadaan sepi dan sunyi seperti ini.

"Tzuyuu!!", teriak Jungkook yang menggema diseluruh ruangan, dia mengambil ponselnya dari dalam kantung jasnya, "Astaga, ponselnya lupa aku isi daya" dia frustasi. Untuk kesekian kalinya lagi, dia gagal untuk menjaga Tzuyu.Dia berlari kearah kamarnya, dan apa yang dia dapatka, kosong, ruangan yang hampa, dan tidak ada orang yang dicari.

"Astaga tzuyu, kau dimana", dia berjalan frustasi mencari diseluruh penjuru rumah, tapi sama saja apa yang dia dapatkan--tidak ada Tzuyu juga.

Dia berlari keluar rumah, menengok sekeliling dengan tangannya yang kesal dan menjambak rambutnya sendiri, kacau balau tentu.

"Arghhh" geramnya, dia menunduk.Keringat muncul diselunjur pelipis dahinya.

"Ingin Tzuyu anda selamat?? Datang ke **** sekarang, tanpa ada polisi atau siapapun"

.

.

.

"DIAM!!" Nadanya cukup meninggi, dengan takut dan tubuhnya yang gemetaran dia kembali tidak bersuara, banyak orang yang disekap disana, dan orang itu tidak asing baginya---Tzuyu.

Semua orang yang berada disekitaran situ menunduk, apa lagi ruangan tersebut banyak senjata tajam---mereka takut akan senjata itu, bisa-bisa jika melawan mereka akan mati disana.

"Tzuyu, kamu gak papa?" Dia tidak sendirian, ingatlah sebelum Tzuyu dibawa kesana, ada beberapa orang yang akan diikut permasalahkan disini.

Tzuyu mennggeleng kecil, matanya merah..mungkin dia ingin menangis, "takut..." lirihnya pelan, dan nyaris tak terdengar sebab saking kecil nya itu suara.

"HEH KALIAN?!" Bentak seseorang yang membuat mereka disana tersentak kaget, dan langsung menengok.

"Kalian bawa Taehyung kesana, Sana kesitu, Nayeon dan Jihyo kesana dan Tzuyu biar saya yang urus paham?!"

"Baik Nona!"

Para orang-orang itu langsung menuruti apa perintah dari pesuruhnya tersebut.

"Lepasin!" berontak Nayeon, dia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman orang-orang tersebut, begitupun Sana dan Jihyo.

Sedangkan Taehyung, buat melakukan apapun dia tidak bisa, badannya terasa lemah dan sakit semua apa lagi mulutnya yang diikat pakai kain.Matanya juga sayup-sayup untuk terbuka.

Tzuyu, ya gadis itu terdiam tak bersuara ditengah keributan para gadis lainnya yang memberontak.

Lisa, dia mendekati Tzuyu dan berjongkok mensejajarkan dirinya dengan tubuh Tzuyu sambil tersenyum sinis.Dia menggeleng prihatin, tangannya memengang keras pipi Tzuyu.

"Hai, sudah lama kita tidak berjumpa apa kabar?"

Tzuyu tak menjawab, dia hanya diam.

Lisa yang tampak mendengus kesal dengan Tzuyu, langsung melepas cengkraman tangannya yang semula berada dipipi Tzuyu, berdiri dan membuang muka kemudian, membelakangi Tzuyu.

"Jika ada seseorang yang bertanya, apakah baik tidak dijawab? Huh!" Lantas habis itu, dia pergi dengan sekelompok orang tadi.

"Jungkook-- ingin pulang.."

.

.

.

Pagi hari telah tiba, Jungkook semalaman berjaga.Pesan yang dia dapatkan membuat dirinya bimbang, apa dia harus membawa seseorang? atau tidak perlu?.

Sudahlah, dia memilih pergi sendiri.Dengan muka bantal, dan baju yang kusut itu dia pergi mengendarai mobilnya, kesebuah tempat-- yang jauh dari perkotaan Kota Seoul.

"Aku janji, semua akan selamat..."

.

.

.

Tbc.







Maaf lmbt update,
next?? Voment dlu say
biar semangat nulisnya oke!

Thx🙏.


[Cakep bat gilaa Tzuyunya, kek aku
/plak]

Benci Atau Cinta [ Tzukook ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang