Udah vote belum?
Cuss lahhh....
***
Bahagia bukan milik dia yang
hebat dalam segalanya,
namun dia yang mampu
temukan hal sederhana dalam
hidupnya dan tetap bersyukur.
***"Ada banyak pertanyaan yang mau gue tanyain ke elo" ujar Elisa ketus sambil melipat tangan didada
Ali menghela nafas mendengar itu, ia siap siap mendengar ocehan Elisa
"Yaudah duduk dulu, emangnya kamu gak pegel berdiri terus" ucap Ali, akhirnya Elisa menuruti untuk duduk, saat duduk Elisa memberi jarak satu meter antara ia dan Ali."Pertanyaan pertama,,," Elisa menjeda kalimatnya, kemudian melihat kearah Ali dengan tatapan tajam, Ali menundukan pandangannya melihat wajah seram Elisa
"Kenapa lo minta nomer Hp Mpok Lela?" Lanjut Elisa tanpa pikir panjang
Ali membalas tatapan Elisa
"Emangnya apa masalahnya buat kamu?" Ali malah balik bertanya, mendengar itu Bola mata Elisa bergerak tak pasti sedikit merutuki pertanyaannya yang terkesan seperti orang cemburu"Kenapa diam?" Tanya Ali lagi
"Eh, Mmm__ nggak kok! Maksud gue itu kenapa lo nanyain kabar gue ke Mpok Lela, kenapa gak ke gue langsung aja!?" Sergah Elisa
"Mpok Lela bilang ke kamu?"
"Kenapa sih lo ditanya malah balik nanya terus ! Emang gak bisa langsung jawab aja gitu!!" Elisa berdecak kesal
"Iya iya maaf, saya gak langsung tanya kekamu karna saya takut ganggu, jadi saya tanya ke mpok Lela aja" jawab Ali beralibi, padahal sebenarnya ia malu menanyakan langsung pada Elisa
"Kalo gitu lo ganggu Mpom Lela dong!" Ucap Elisa
"Iya juga yah" lirih Ali dalam hati
"Eh maksud saya bukan gitu, Emm__ " Ali tampak memikirkan jawaban apa yang pas untuk ia katakan pada Elisa
"Oke, lo gagal jawab pertanyaan pertama gue!, maka akan gue lanjut kepertanyaan selanjutnya" seru Elisa, Ali hanya pasrah saja pada pertanyaan-pertanyaan Elisa
"Kenapa paman sama bibi lo bilang kalo gue ini pacar lo?" Elisa memberikan pertanyaan selanjutnya pada Ali
"Mungkin itu hanya salah paham" jawab Ali seadanya
"Salah paham? Lo tahu gak, gini-gini gue gak pernah kenal sama yang namanya Pa-ca-ran !!, ketika paman sama bibi lo bilang kalo gue pacar lo, nama baik gue tercemar!" Elisa terus mengoceh meluapkan kekesalannya
"Saya minta maaf untuk itu" ucap Ali
"Jangan-jangan lo ngomong macem-macem yah sama mereka?" Tanya Elisa menyelidik
"Astaghfirullah, saya sama sekali gak pernah ngomong macem-macam sama mereka Lisa" jawab Ali
"Insya'allah nanti saya akan menjelaskan ke mereka bahwa kamu bukan pacar saya, agar nama baik kamu tidak tercemar lagi" lanjut Ali meyakinkan
"Terus kenapa paman lo tau kalo gue kemarin lagi sakit" tanya Elisa lagi
"Jadi kemarin paman nyuruh saya buat ajak kamu makan disana, terus saya bilang gak bisa karna kamu lagi sakit" ucap Ali menjelaskan, ia terpaksa harus menjelaskan panjang lebar agar Elisa mengerti dan tidak menanyainya lagi
"Oke, pertanyaan selanjutnya,,," Elisa kembali menjeda kalimatnya dan kemudian segera melontarkan pertanyaan selanjutnya
"Pertanyaan nya masih banyak yah?" Tanya Ali
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Allah [On Going]
Truyện Ngắn[Spiritual-fiksi remaja-Baper] ~Takdir, apakah kau sedang membercandaiku? Tolong, berlaku seriuslah denganku aku sedang tidak ingin bercanda:)~ 📝28 Mei 2020 _ayunii♥