Makasih yang udah vote dan selalu ikuti kisahnya Elisa yaa,,,,
Cusss...
Happy reading♥
***
Hidup ini seperti roda, kadang-kadang Anda akan berada di atas, kadang-kadang Anda akan berada di bagian bawah. Tidak penting ketika kita menjadi di atas atau di bagian bawah. Tapi yang paling penting adalah syukur ketika sukses dan sabar ketika gagal.
***
Elisa mematung ditempat melihat Ali dan Aldy duduk disofa ruang tamunya, entah kenapa ia merasa malu bertemu Ali, mengingat kejadian semalam, sungguh memalukan! Apalagi ketika ia menangis dihadapan Ali, sungguh reputasinya sebagai wanita tangguh telah runtuh!"Kenapa berdiri terus? Ayo duduk" ucap Ali melihat Elisa hanya bengong didepannya
"Ah, iya" Kemudian Elisa mengambil duduk disofa yang ada dihadapan Ali, begitupun Sifa
"Gimana teh, udah mendingan?" Tanya Aldy
"Udah kok, makasih udah jenguk" ucap Elisa
"Sama-sama, ini juga karna dipaksa sama Ali, dia khawatir banget sama teteh" ucap Aldy dengan polosnya
"Kami semua memang mengkhawatirkan kamu Lisa" sanggah Ali
"Ah tadi ente yang paling khawatir kayaknya" ceplos Aldy
Ali memberikan tatapan tajam kearah Aldy, melihat itu Elisa diam-diam menyembunyikan senyumnya
"Kalo begitu kita pulang dulu Lisa, semoga lekas pulih" ucap Ali akhirnya, Elisa mengangguk sambil tersenyum
"Makasih, maaf ngerepotin" ucap Elisa, sebenarnya ia ingin sekali menanyakan kemana saja Ali selama ini, tapi sepertinya ini bukan waktu yang pas
***
Setelah itu mereka beranjak pulang dan menyisakan Elisa disana, setelah kepergian teman-temannya Elisa kembali kekamarnya, melanjutkan istirahatnya
Namun saat Elisa hendak memejamkan matanya untuk tidur, pintu kamar Elisa diketuk dan memunculkan sosok mpok Lela yang sudah berdiri diambang pintu
"Masuk Mpok" suruh Elisa
"Non makan dulu yah, mpok udah buatkan bubur untuk Non Lisa" ucap Mpok Lela sambil menyodorkan semangkuk bubur ayam buatannya
"Simpen aja dimeja, ntar aku makan" sahut Elisa kembali memejamkan matanya
"Non Lisa semalem kemana aja sih, mpok sampe khawatir bangett, jam sebelas malem Non Lisa belum pulang" ujar mpok Lela menunjukan kekhawatirannya
"Gak usah dibahas mpok" sahut Elisa
"Saking khawatirnya mpok sampe nelpon Jang Ali" ujar mpok Lela, mendengar nama Ali disebut Elisa langsung membuka matanya
"Hah? Maksudnya gimana Mpok?" Seru Elisa penasaran
"Ya gitu Non, semalem mpok nelpon jang Ali nanyain keberadaan Non Lisa"
"Ish, Mpok gimana sih, pasti ngerepotin dia banget semalem, soalnya kan dia lagi ada diluar kota Mpok"
"Ya kan cuma jang Ali yang mpok tau temennya Non Lisa dan kebetulan mpok juga punya nomornya" jelas Mpok Lela
"Mungkin dia udah pulang dari luar kotanya Non, soalnya abis mpok Nelpon tuh gak lama kemudian dia bawa non Lisa pulang, gak mungkin kan kalo dia lagi diluar kota langsung pulang nyariin Non Lisa"
"Tau ah, pusing" sahut Elisa kemudian menutupi wajahnya dengan selimut
***
Ali merebahkan tubuhnya diatas kasur, memorinya kembali berputar mengingat kejadian semalam...
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Allah [On Going]
Krótkie Opowiadania[Spiritual-fiksi remaja-Baper] ~Takdir, apakah kau sedang membercandaiku? Tolong, berlaku seriuslah denganku aku sedang tidak ingin bercanda:)~ 📝28 Mei 2020 _ayunii♥