🐝part 22-tulus & ikhlas🐝

75 22 4
                                    

Udah vote belum?






Happy reading♥

***
Kita memang tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, namun percayalah, Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan.
***


Elisa mengurung diri dikamarnya, sudah beberapa hari ini ia tidak keluar rumah, saat ini Elisa butuh banyak ketenangan, ia ingin mendinginkan kepalanya yang belakangan ini sering terasa pusing, hal ini terjadi setelah ia mendengar kenyataan mengenai Ali dan Saida

Ali akan menikah dengan Saida

Ali akan menikah dengan Saida

Ali akan menikah dengan Saida

Bayangan itu terus berputar-putar dikepala Elisa, hingga rasanya pikiran Elisa sudah dipenuhi tentang bayangan Ali dan Saida

Drrttt,,drrttt,,, terdengar ponsel Elisa berdering, dengan malas Elisa meraih ponselnya diatas meja kamarnya

"Hallo" ucap Elisa setelah menerima panggilan itu

"Kak Lisa kemana aja sih! Kok beberapa hari ini kakak gak kerumah takhfidz, Ustadzah nanyain lho, apa kak Lisa masih sakit?" Suara disebrang sana terdengar nyaring membuat telinga Elisa terasa sakit

"Gak usah teriak-teriak napa" sahut Elisa malas

"Pokoknya sekarang kak Lisa harus kerumah takhfidz!" Seru seseorang disebrang sana yang tak lain adalah Sifa

"Ini udah jam empat,, pasti telat, besok aja deh" ujar Elisa

"Gak mau! Pokoknya harus! Emangnya kenapa sih kak Lisa gak hadir?"

"Kemaren kakak agak pusing"

"Sekarang udah gak pusing kan?, pokoknya sekarang aku tungguin!" Seru Sifa

"Kamu duluan aja, ntar kakak nyusul" ucap Elisa

"Bener ya? Gak boleh bohong lho, oke kalo gitu aku tungguin dirumah takhfid ya kak"

"Eh, tapi kamu berangkatnya bareng siapa?" Tanya Elisa

"Sama kak Ali lah,," seru Sifa

"Oh"

***

Elisa melajukan motornya dengan malas, ia memang sudah beberapa hari ini tidak hadir dirumah takhfidz, bukan gak mau, tapi ia malas jika harus bertemu dengan Ali disana, Entah apa sebabnya rasanya Elisa tidak mau bertemu dengan Ali dulu saat ini, meski kemarin Ali sempat menghubunginya beberapa kali, tapi Elisa menolak, ia akan bertemu dengan Ali nanti saja, kalau hatinya benar-benar sudah berdamai dan menerima keadaan

***

Elisa memarkirkan motor metic-nya dengan rapi, ia tahu saat ini ia sudah sangat telat, tapi bagaimana lagi, Ia juga sudah terlanjur sampai. Setelah itu Elisa berjalan menuju lantai dua, ruangan santriwati

"Elisa,," baru saja Elisa akan menaiki tangga menuju lantai atas, langkahnya terhenti karena seseorang memanggilnya, Elisa menghembuskan nafasnya setelah membalikam badan dan melihat Ali tengah berjalan kearahnya

"Kenapa?" Tanya Elisa to the poin saat Ali sudah sampai dihadapannya

"Assalamu'allaikum" ucap Ali

"Wa'alaikumussalam" jawab Elisa

"Kamu kenapa?" Tanya Ali, yang melihat Elisa belakangan ini jadi cuek padanya

"Gue sehat" jawab Elisa malas

Because Allah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang