Bukan kecelakaan namanya kalau kalian udah berkomitmen sejak awal. Gue udah bilang, kan sama lo? Jangan pacaran! Pacaran enggak ada untungnya, banyak ruginya!
-Fasya Talitha Salsabila-
***
SHEILA sudah menghabiskan dua bungkus siomay sekaligus. Tentu, Fasya heran bukan main. Biasanya gadis itu mementingkan berat badan ketimbang makan makanan kesukaannya. Sheila bersendawa setelah minum air putih yang Fasya bawakan sebelumnya.
"Alhamdulillah, kenyang?" tanya Fasya dengan wajah semringah sambil membereskan peralatan makan yang digunakan Sheila. Ia membawa piring sambil beranjak dari duduknya.
"Iya."
"Yaudah, gue mau nyuci piring kotor dulu, ya," pamit Fasya Sheila mengangguk. Lalu gadis berjilbab hitam itu melangkahkan kaki ke dapur untuk menyelesaikan urusannya.
Setelah beberapa menit, Fasya akhirnya kembali ke kamar Sheila. Ia terkejut ketika tidak menemukan pemilik kamar tidak ada di tempatnya. Fasya menutup pintu lalu mengedarkan pandangan sembari melangkah terus masuk. Nihil. Sheila tidak ada di kamarnya.
Fasya berkacak pinggang seraya mengembuskan nafas pelan. Karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan seorang diri, Fasya iseng melihat-lihat foto yang dibingkai cantik di atas nakas samping tempat tidur. Gadis itu mengambilnya lalu duduk di tepi ranjang sambil tersenyum manis mengingat foto tersebut. Foto yang diambil sewaktu mereka berselfie di sekolahan.
"Sya, foto, yuk!" ajak Sheila saat mereka sedang mendapatkan jam kosong saat masih kelas sepuluh. Karena tidak ada aktivitas yang seru, Sheila mengajak Fasya untuk berselfie ria.
Fasya menggeleng. "Enggak, ah males." Ia kembali fokus pada buku bacaannya.
"Jangan belajar mulu, lo udah pinter nggak akan ada yang nyaingin elo. Lagian nggak belajar beberapa menit aja, nggak ngaruh, kan? Jadi tenang, aja. Ayo, dong, please..."
Melihat Sheila memasang raut wajah puppy eyes andalannya, Fasya langsung luluh.
"Iya, iya."
"Yes!!" Sheila memekik bahagia. Ia lantas mengarahkan kamera depan handphonenya lalu bersiap dengan pose masing-masing. Fasya hanya menjulurkan lidah ke arah Sheila dan Sheila menggembungkan pipi, berlagak kesal di dalam gambar tersebut.
Cekrek!
Setelah diambil gambar mereka, Sheila bersorak gembira dan heboh dengan sendirinya. "Buset! Cantik banget!"
"Siapa?"
"Gue-lah! Semua orang pada muji lo, sekarang giliran gue muji diri sendiri sebelum dipuji orang lain. Haha..." ucap Sheila diakhiri tawa. Fasya terkekeh geli.
"Tapi inget, ya. Jangan diposting di sosial media. Gue paling enggak suka," peringat Fasya lalu diangguki Sheila.
"Gue tahu, kok kalau lo nggak suka kecantikan lo itu terpampang di sosial media. Makanya, sampai rumah mau gue pajang. Biar jadi kenang-kenangan."
Fasya tersenyum senang lalu memeluk Sheila dari samping yang langsung disambut oleh Sheila dengan pelukan hangat. Fasya memang tipe orang yang tidak suka gambar dirinya terpampang di sosial media. Makanya banyak laki-laki yang berdecak kesal karena tak dapat mencari foto Fasya yang terkenal dengan kecantikan dan kecerdasannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Separuh Agamaku [TERBIT]
Roman pour AdolescentsAwalnya, Arfan mengira Fasya adalah gadis yang menyebalkan, karena irit senyum dan juteknya minta ampun. Pertemuan mereka untuk pertama kalinya sangat klise. Semakin lama, Arfan semakin mengenalnya. Fasya itu gadis yang berbeda dengan yang lain. Me...