23

1K 132 7
                                    

Setelah selesai bertemu dan makan bersama dengan produser itu,Dahyun keluar dari ruangan itu lebih dulu meninggalkan produser itu yang sedang berbicara dengan Jimin.

Dan disini dia sekarang,berdiri didepan gedung besar ini untuk menunggu sang manager.

Helaan nafas terdengar keluar dari mulutnya karena sang manager yang belum datang juga.

Ia menatap kebawah dengan memainkan kakinya itu.Lagi-lagi ia menghela nafasnya pelan setelah mengingat pertemuan mereka beberapa jam yang lalu.
Harus bersikap baik-baik saja didepannya.

Pandangannya berhenti pada kedua pasang sepatu yang kini berada disampingnya.Langsung saja ia mengangkat kepalanya untuk melihat pemilik sepatu itu.

Ia terdiam beberapa saat setelah melihat orang itu seutuhnya sebelum tersenyum tipis kearahnya.

"Sunbaenim?"Dahyun berusaha tenang dengan degup jantungnya yang sedang berdegup kencang saat ini.

Jimin,ia melangkah maju lebih dekat kearah Dahyun yang membuat sang empu memundurkan langkahnya kebelakang."m..maaf Sunbaenim,banyak yang melihat kearah sini.sebaiknya kau memakai maskermu sekarang"ucap Dahyun kepadanya menyarankan.

Jimin melihat kearah belakang dan benar saja,para staff melihat kearah mereka berdua.

"Kau akan pulang?"tanyanya setelah menggunakan maskernya itu.Dahyun mengangguk mengiyakan menjawab pertanyaannya.

"Apa kita bisa berbicara sebentar?"Jimin menatapnya yang menatap kearah lain.

"Maaf sunba-.."ucapannya terpotong karena perkataan Jimin.

"Aku mohon Dahyun-ah"Jimin dengan suara pelannya.Dahyun menghela nafasnya berat lalu mengangguk tanda iya.

Jimin yang melihatnya tersenyum lebar dibalik maskernya dan langsung memegang tangan Dahyun dan menariknya pelan.Jimin membawa Dahyun ketaman belakang gedung ini yang jarang dilalui oleh orang-orang.

Jimin berhenti yang membuat Dahyun ikut berhenti mengikutinya.Jimin membalikkan badannya menghadap Dahyun dengan masih memegang tangan Dahyun lembut.

Jimin melepaskan maskernya menggunakan satu tangannya lalu menatap Dahyun lekat.

Ia melangkah maju dengan masih memegang tangan Dahyun yang kini terasa sangat dingin itu.Dahyun yang melihat pergerakan Jimin segera bergerak mundur namun Jimin menahannya dengan memegang tangannya kuat namun masih terasa lembut.

Greb.

Jimin langsung menarik Dahyun kedalam pelukannya dan memeluknya dengan sangat erat.
Ia tidak bisa menahan kerinduannya terhadap gadis ini.sudah lama ia menunggu saat seperti ini setelah setahun yang lalu Dahyun benar-benar menghindar darinya.Ia benar-benar sangat mencintai Dahyun.
Tangannya terulur mengelus lembut rambut Dahyun dan menghirup wangi rambutnya yang membuatnya candu karena wanginya.Ia semakin mengeratkan pelukannya kepada Dahyun.

Sedangkan Dahyun diam membeku tanpa membalas pelukan dari pria itu.Ia masih mencerna apa yang dilakukan oleh Sunbaenya ini.

"bogosipeo"bisiknya pelan dengan masih memeluk Dahyun erat."Aku sangat merindukanmu Dahyun-ah.kenapa kau selalu menghindariku?"tambahnya dengan suaranya yang lembut.

Percayalah kalau sekarang Dahyun berusaha menahan air matanya agar tidak mengalir.Ia berusaha untuk tidak menangis.namun setelah mendengar ungkapan dari Sunbaenya itu, pertahanannya luruh begitu saja.Dahyun menangis sekarang.Dengan cepat ia melepaskan pelukan Jimin yang membuat Jimin terdorong pelan dan menatapnya.

"Jangan seperti ini Sunbaenim".
Dahyun mengusap air matanya lalu menundukkan kepalanya kebawah."Kau tidak bisa melakukan itu"tambahnya lagi dengan menatap Jimin sepenuhnya.

Meet Again!|We Got Married| [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang