Chapter 34

45.7K 4.8K 560
                                    

Vote and comment please.
***

"Apa kau tidak bisa pindah rumah sakit saja?"

Galaksi menjatuhkan tubuhnya di sofa ketika mereka masuk ke ruangan Hera, dia menatap sahabatnya yang tengah berjalan ke sudut ruangan dengan ekspresi masih terlihat kesal.

"Apa?"

Hera yang tengah mengambil dua minuman kaleng dari kulkas kecilnya menoleh pada Galaksi.

"Pria itu baru saja melecehkanmu, Hera. Aku tidak mungkin membiarkanmu terus di dekatnya."

Hera tersenyum, lantas menghampiri Galaksi, duduk di sofa dan membuka satu minuman kalengnya untuk dia minum.

"Well.. sebenarnya, aku tidak bisa." Kata Hera, tampak tenang.

Membuat Galaksi langsung mengerutkan dahi.

"Kenapa?"

"Aku berjanji pada ibu pria itu untuk tidak meninggalkannya."

Galaksi terkejut, "Kenapa kau mau menjanjikan hal konyol seperti itu?"

"Bukankah aku sudah mengatakannya? Aku menginginkan pria itu dan ibunya sepertinya menyukaiku, karena itu dia memberikan penawaran untuk menakhlukan anaknya padaku." Jelas Hera, dia membuka minuman kaleng yang lainnya dan memberikannya pada Galaksi.

"Lalu karena itu kau membiarkannya mengataimu wanita murahan dan suka tidur dengan banyak pria? Hera, apa kau sudah gila?"

Galaksi melihat Hera dengan tatapan tidak percaya, saat mengambil minumannya yang sudah dibukakan wanita itu.

Hera mengendikan bahunya.

"Aku penasaran. Aku belum pernah di tolak sebelumnya." jawab Hera.

Galaksi yang baru saja akan meminum minumannya, tersedak ludahnya sendiri.

"Sialan, kau masokis?!" Teriak Galaksi histeris.

Hera otomatis menatap Galaksi sinis, "Mana mungkin aku masokis, aku suka mendominasi tahu. Aku hanya penasaran pada pria itu."

Hera kembali meminum minumannya dengan santai.

"Dia menolakku, selalu memilih kekasihnya, tapi dia tetap tidak bisa menghindari dan selalu menginginkanku.. kau mengerti kan perasaanku? Aku hanya ingin melihat sejauh mana batas yang dia punya." ujar Hera antusias.

"Serius, Hera apa kau sudah gila?!"

Galaksi kembali berteriak.

"All of these, is it just for Sean Aldarict?!"

Hera tertawa kecil, dia lalu mengangguk dengan wajah geli.

"Yes, he's worth."

Galaksi menyisir rambut depannya frustasi, dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang di pikirkan wanita gila yang ada di hadapannya saat ini.

Untuk beberapa alasan, Galaksi jadi berpikir, mungkin selama ini Hera bukanlah manusia atau wanita biasa. Dia adalah reinkarnasi dari tetuah kaum bar bar zaman dulu.

Bagaimana mungkin dia bisa mengorbankan semua hal yang dia punya hanya untuk memuaskan rasa penasarannya?

"Hera, kau hamil!" Kata Galaksi, menyadarkan.

Tidak sadar telah berdiri dari duduknya dan menatap Hera dengan melotot.

"Ya lalu?"

"Dan kau melakukannya hanya untuk memuaskan rasa penasaranmu pada pria itu? Kau ini gila ya?"

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang