Vote and comment please.
***Hera memakan burrito yang dari semalam dia inginkan dengan sangat lahap. Mengabaikan Galaksi di hadapannya yang sejak awal kedatangannya sudah menatap Hera dengan geli.
"Kau tau? Aku merasa jadi ayah anakmu kalau kau memintaku membawakan makanan yang kau idamkan, seperti ini." celetuk Galaksi untuk pertama kalinya.
Membuat Hera yang sedang sibuk mengunyah burrito-nya tertawa.
Wanita itu mengendikan bahu, mengambil kentang goreng yang juga dibelikan Galaksi kemudian memasukannya ke dalam mulut penuhnya dengan santai.
"Mau bagaimana lagi, ayah anak ini sangat brengsek. Dia bahkan berniat menyembunyikan anak ini dari semua orang." Ujar Hera, kembali menggigit satu bagian burrito-nya.
"Kalian bertengkar?"
"Apa kami pernah berbaikan?"
"Tidak mungkin tidak pernah, anak itu pasti ada saat kali berbaikan kan?"
Hera tertawa lagi, dia mengambil teh dingin yang Galaksi serahkan padanya dan meminumnya cepat.
"Apa kau tau? Dia bahkan mengataiku wanita murahan sebelum meniduriku." Kata Hera, seolah hal itu tidak berarti apa-apa.
Galaksi langsung mengerutkan dahi terkejut, "Lalu kenapa kau tetap mau menikahinya?"
Hera mengendikan bahunya.
"Dia tampan, anakku mungkin akan sama tampannya dengan dia."
Galaksi melongo.
"Are you fucking serious?"
"Tidak."
"Jadi?"
Hera tidak menjawab, dia malah memfokuskan diri lagi pada burrito kedua yang sedang dia buka dan memakannya dengan lahap.
Galaksi reflek berdecak, "Kau selalu saja menghindar. Saat itu kau juga belum menjawab—"
Perkataannya sahabat Hera itu mendadak terintrupsi oleh pintu ruangan Hera yang tiba-tiba terbuka, menampilkan seorang yang Hera dan Galaksi sama-sama tidak duga, sedang membawa box tenteng transparant berisi beberapa jenis buah yang sudah di potong.
"Dokter Sean?" panggil Galaksi yang pertama kali bersuara.
Dia melirik box yang dibawa pria itu dengan dahi berkerut, sedangkan Sean menatap Galaksi dan makanan yang berada di atas meja Hera dengan tatapan tidak suka.
"Ada apa?" tanya Hera.
Dia sengaja menguatkan suara helahan nafasnya, dan dengan jelas menunjukan bahwa dia tidak berharap untuk melihat pria itu hari ini.
"Kau tidak pergi ke cafeteria siang ini? Ku pikir kau masih bekerja." kata Sean.
"Bukan urusanmu."
Sean tidak memperdulikan jawaban ketus wanita itu, karena dia malah semakin masuk ke ruangan Hera lalu menyerahkan box yang dia bawa ke hadapan Hera.
"Apa ini?"
Hera menatap box Sean itu dengan tatapan tidak suka.
"Akan ada diskusi setengah jam lagi. Jangan sampai terlam—"
Sebelum Sean menyelesaikan perkataannya, Hera tiba-tiba mengambil box itu, melemparkannya pada Galaksi dan kembali memakan burrito-nya tanpa peduli.

KAMU SEDANG MEMBACA
at: 12am
RomanceDia menolak ku. Satu-satunya pria yang pernah menolakku, satu-satunya pria yang berani mendorongku menjauh.. satu-satunya pria yang sangat ku inginkan. Aku akan memilikinya. Sekeras apapun dia mendorong pinggangku untuk memisahkan ciuman ini, sekera...