Chapter 15 (Private)

75.6K 4.3K 679
                                    

Vote and comment please.
BGM : Camila Cabello - Shameless
🔞
***

Hera pernah menghidu aroma perpaduan maskulin dari citrus dan buah-buahan yang segar ini sebelumnya, sedekat ini juga, secandu ini juga serta senyaman ini juga.

Meski sudah berlalu cukup lama, namun sampai detik ini dia masih tidak bisa lupa bagaimana aroma yang belum pernah dia pikir akan sukai, justru membuat tubuhnya mendamba dan menginginkan dengan begitu menyakitkan.

Bersama pheromone yang membuatnya semakin kecanduan, Hera terlena dalam semua kegilaan itu seakan meskipun dia mampu, dia tetap tidak bisa menghentikan tubuhnya yang ketagihan.

Hera mengerjapkan matanya, setengah menarik bibir ketika menemukan pria yang membawanya melewati batas yang seharusnya tidak pernah mereka lewati semalam, berada dihadapannya. Memeluk dan mendekapnya erat.

Pria itu belum bangun, masih tertidur dengan wajah tenang. Tidak menunjukan jejas-jejas kecongkakannya seperti semalam, saat dia dengan berani, seolah-olah dia tidak mau memikirkan apapun ketika mengajak Hera menuju hubungan tidak waras ini.

Hera mendesah, tidak mampu menahan diri untuk mengangkat jadi-jarinya menyentuh wajah adonis yang semua orang katakan sempurna itu.

Hera mendesah, tidak mampu menahan diri untuk mengangkat jadi-jarinya menyentuh wajah adonis yang semua orang katakan sempurna itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia menggigit bibir, ekspresinya terkejut ketika sentuhannya membuat Sean sedikit bergerak dalam tidurnya.

Jelas, dia masih meragukan kebenaran bahwa semalam dia dan pria yang selalu dia katakan menyebalkan ini telah menghabiskan malam bersama, melewati kegilaan, dan berbagi gairah bersama dengan begitu mudahnya seakan itu bukan masalah.

Namun eksistensi pria itu begitu nyata, desah nafas dan keberadaannya begitu mengguncang ego Hera hingga dia tidak mampu mengatakan apapun.

Kepalanya penuh dengan beberapa hal.

Peringatan, kejadian-kejadian semalam yang begitu mengejutkan, perkiraan tentang masalah yang akan timbul setelah ini, lalu... perasaan egois yang tiba-tiba datang mengejutkannya.

Sialan! Hera mengumpat dalam hati.

Kenapa pria dengan ketampanannya yang tidak masuk akal seperti ini mau menunggu wanita yang bahkan tidak memiliki keinginan untuk hidup, sih?

Dia kan bisa berpaling dan menemukan wanita lain yang lebih baik, atau setidaknya yang bisa menghargai usaha dan juga perasaannya.

Hera merengut, mengingat kondisi hubungan—menyedihkan pria ini, membuatnya kesal.

Wanita egois! Cercanya dalam hati.

Bisa-bisanya membiarkan Sean yang seperti ini menunggu ketidak pastiannya.

Tubuh, wajah, reputasi keluarga, serta sikap. Hera yakin hanya orang gila saja yang mau menyia-nyiakan pria seperti Sean dalam hidupnya.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang