Vote and comment please.
***"Hera, sebaiknya kita jalan-jalan. Ini sudah seminggu, kenapa kau tidak keluar dari kamar mu?"
Galaksi yang berada di ambang pintu kamar Hera mendengus, dia menatap sahabatnya yang sejak beberapa hari ini terus-terusan berada di kamarnya tanpa mau keluar itu dengan sedikit kesal.
"Aku baik-baik saja, Galaksi." Jawab Hera, sama sekali tidak terganggu dengan dengusan Galaksi.
Dia hanya meringkuk, menatap tangannya di sisi ranjang dan tidak mau mau melakukan apapun karena tubuhnya sendiri merasa kehilangan keinginan untuk melakukan sesuatu.
Tidak ada perubahan yang berarti setelah Sean mengatakan dia akan menyetujui perceraian mereka.
Harinya terasa biasa, hidupnya terasa biasa, situasinya terasa biasa... terlalu biasa untuk membuat Hera tidak ingin tersenyum dan melakukan apapun seakan kehidupannya sudah terenggut, setelah pria itu menyerah untuk mempertahankan Hera, seperti yang selama ini wanita itu inginkan.
"Jika kau baik-baik saja, kenapa kau seperti ini? Katakan padaku yang dilakukan pria brengsek itu agar aku—"
"Tenanglah Galaksi."
Arghie Trevor yang sudah keluar dari rumah sakit tiga hari yang lalu dan tidak di diagnosa mengalami hal serius apapun dalam kepala serta tubuhnya, selain memar dan luka diluar tubuh, memegangi bahu Galaksi. Menahan pria itu untuk tidak lagi memaksa Hera, karena wanita itu jelas-jelas sedang tidak mau dipaksa melakukan apapun.
"Hera." Panggil Arghie.
Dia berjalan masuk, duduk di ranjang kamar Hera, meletakan buket bunga yang dia terima dari kurir pengantar beberapa saat lalu di nakas, kemudian mengusap lengan wanita itu pelan.
"Galaksi sudah menceritakan semuanya padaku. Suami mu datang kan? Tidak apa-apa. Kenapa kau tidak mencoba berbicara dengannya dan menyelesaikan permasalahan kalian lagi?" Kata Arghie.
Hera tidak beranjak sedikit pun, "Tidak ada yang harus dibicarakan."
"Tentu saja ada, jika tidak, kau tidak akan mengurung diri di kamar dan menolak kemana-mana seperti ini setelah kalian menyelesaikan permasalahan kalian."
"Kami tidak pernah menyelesaikan permasalahan apapun. Aku hanya membohonginya untuk memberikan salam perpisahan dan kemarin kami membicarakan tentang perceraian kami." kata Hera dengan suara datar.
Arghie mengerutkan dahi, "Benarkah? Kalau begitu, apa dia memang selalu memberikanmu bunga setiap hari? Ini sudah seminggu sejak pertemuan kalian kan?"
Arghie mengambil buket bunga yang dia letakan di nakas, lalu mengarahkannya pada Hera yang masih tidak beranjak sedikitpun dari posisinya sejak tadi.
"Hari ini dia mengirimkannya lagi, sekarang bunga mawar merah. Ada kartu ucapannya, mau aku bacakan?" Ujar Arghie menawarkan.
"Buang itu." Desis Hera.
Galaksi yang semakin kesal melihat sikap keras kepala wanita itu menghela, dia berjalan masuk ke dalam kamar Hera.
"Hera—"
"Apa kalian bisa keluar dan mencarikan ku lasagna? Aku sedang ingin makan itu." Sela Hera sebelum Galaksi menyelesaikan perkataannya.
Arghie menoleh pada Galaksi lalu mengangguk dan mengisyaratkan bahwa mereka harus keluar karena Hera memang sedang tidak ingin diganggu sekarang.
"Baiklah."
Wanita yang sudah tinggal di villa milik Hera ini lalu beranjak, meletakan buket bunga yang dia ambil kembali ke nakas dan memegang bahu Galaksi untuk mengajaknya keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
at: 12am
RomanceDia menolak ku. Satu-satunya pria yang pernah menolakku, satu-satunya pria yang berani mendorongku menjauh.. satu-satunya pria yang sangat ku inginkan. Aku akan memilikinya. Sekeras apapun dia mendorong pinggangku untuk memisahkan ciuman ini, sekera...