Chapter 18

42.2K 4.3K 689
                                    

Vote and comment please.
BGM : Siren - Sunmi
***

"Syukurlah acara pemberkatan hanya untuk keluarga."

Hera memasuki ruangan rias khusus pengantin wanita untuk bertemu Yuna. Dia langsung tersenyum lebar dan mengangkat dua buah papper-bag besar bertuliskan channel dan gucci tinggi-tinggi begitu melihat temannya sudah hampir selesai ber-make up untuk reception party pernikahannya sebentar lagi.

"Kau sudah datang?" Yuna menoleh padanya dari balik cermin.

Hera memberikan kado-nya kepada salah pelayan untuk di letakan di ruang kado, lalu segera duduk di sofa tunggu.

"Kau bilang datang jam enam malam kan?" katanya.

Yuna mengangguk.

"Iya."

"Maaf ya, keluarga Aska mau acara pemberkatannya private, jadi cuman keluarga inti saja yang datang tadi pagi."

Hera tersenyum acuh, "No problem, aku juga tidak bisa datang jam tujuh. Hari ini saja aku bangun jam tiga siang."

Dia mengeluarkan ponselnya dari dalam tas kemudian membalas beberapa notifikasi chat yang sejak dari parkiran dia terima.

Galaksi, pacarnya Galaksi, serta teman dari pria itu sepertinya sudah lebih dulu sampai ke hotel tempat pelaksanaan pesta pernikahan Yuna, karena itu mereka bertanya dimana tempatnya posisi Hera sekarang.

"Kalau ibuku punya anak sepertimu, bisa-bisa beliau sering hipertensi (*darah tinggi). Katanya anak perawan itu kan tidak boleh bangun siang." cibir Yuna.

Hera merotasikan matanya, "Jangan omong kosong, kau yang anaknya saja bukan anak perawan."

"Tapi kami melakukannya saat sudah tunangan."

"Tsk. Sudahlah, apa kau sudah selesai?"

Hera beranjak dari sofa setelah membalas pesan, dia mendekati Yuna dengan raut wajah yang tiba-tiba saja terlihat canggung.

"So, you're finally married ya? Aneh sekali, rasanya baru kemarin kita berjumpa saat orientasi di kampus dan dikerjai senior." Kata Hera yang membuat mereka langsung tertawa mengingat masa menyedihkan sekaligus menyenangkan itu.

"Time really flies." Yuna mengangguk, dia menatap Hera dari balik cermin dengan senyum pelan.

"Aku harap kau juga segera menemukan pasangan hidupmu dan berbahagia Hera."

Hera tertawa, "Meski aku mau, tapi harapanmu sepertinya berat untuk ku lakukan."

"Kau tau sendiri, pasangan hidupku kan sedang berada di tangan wanita lain. Aku sedang berusaha menjebaknya."

Yuna mengerutkan dahinya bingung, "Siapa?"

"Sean Aldarict."

Untungnya para perias telah selesai mendandani Yuna dan sedang beristirahat sebelum mendengar kata-kata tidak tahu malu yang Hera ucapkan.

Yuna tidak yakin harus bereaksi seperti apa jika orang-orang tahu bahwa wanita dihadapannya, selama ini dengan sengaja sudah melakukan beberapa hal tidak pantas pada Sean Aldarict, satu-satunya putra keluarga Aldarict yang sangat berpengaruh pada import-transport farmasi dan obat-obatan di negri ini.

at: 12amTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang