16

212 50 2
                                    

Hari sudah malam, dan June berencana menginap disana, di rumah Jinhwan. Ia tidak mau meninggalkan Jinhwan yang masih cukup susah bergerak, karena beberapa bagian tubuhnya masih nyeri.

Mereka telah selesai mandi dan makan malam, sekarang bersiap untuk tidur. Mau tidak mau mereka harus berbagi tempat tidur,
Karena kamar yang memiliki tempat tidur hanya di kamar Jinhwan.

Jinhwan telah lebih dulu berbaring, sementara June masih duduk di sampingnya sembari memainkan ponselnya. Sebenarnya bukan bermain, melainkan mengirim pesan pada ayahnya jika ia akan menginap di rumah Jinhwan hari ini.

Jinhwan tidur dengan posisi membelakanginya, ia belum tidur hanya menutup mata saja. Suasana ini terlalu canggung, apalagi jantungnya yang sedari tadi berdetak tak karuan selama berdekatan dengan pria tinggi ini. Jika seperti ini terus, sepertinya mustahil untuknya tidur.

Dan June pun tau Jinhwan belum benar benar tidur.
Ia menatap pria mungil yang membelakanginya itu, terlihat gelisah seperti sedang terjadi sesuatu.

"Kau kenapa? Kenapa gelisah begitu?"

Jinhwan sedikit terkejut karena June bertanya, ia pun bangun dan duduk di samping June.
"Tidak apa apa, hanya sulit untuk tidur"

Karena lampu yang belum di matikan, June bisa melihat jelas peluh keringat bercucuran di leher sampai ke dada pria mungil itu, membuat bajunya basah.

"Apa kau kepanasan? Bajumu sampai basah begitu"

"Ya, sedikit. Tapi tidak apa apa, tenang saja"

Jinhwan biasanya tidur tanpa memakai apa apa, hanya dengan boxer sama seperti yang di pakai June sekarang.

June tidak segan segan melepaskan pakaian di hadapannya, tapi ia tidak. Ia tidak akan melakukan itu, ia terlalu malu.

"Lepaskan saja pakaianmu kalau kau kepanasan, apa kau ingin tidur dengan keringat seperti itu?"

Jinhwan menggeleng cepat
"Tidak apa apa, tidak perlu"

Jinhwan ingin sekali membuka pakaiannya sekarang juga, ia benar benar tidak tahan. Mungkin di tambah lagi dengan kehadiran June di sampingnya, membuat siklus di sekitarnya semakin panas.

Geram dengan keras kepalanya Jinhwan, June pun mendekatinya. Melepaskan paksa semua pakain yang di kenakannya. Mulai dari baju dan celana panjangnya, sehingga menampakan jelas keringat yang sudah membasahi tubuh mulusnya.

"Lihat, tubuhmu bahkan sudah basah dengan keringat, kau masih keras kepala"

Yup Jinhwan benar benar malu sekarang, wajahnya berubah semerah tomat. Tentu saja ia malu hanya menggunakan boxer pendek di hadapan orang yang ia sukai, walau nyatanya mereka sama sama seorang pria.

Setelah itu, keheningan kembali tercipta.
Tanpa di sadari, si pria tinggi mulai memperhatikan tubuh seputih susu Jinhwan. Begitu mulus dan licin tanpa noda sedikit pun.

Bagaimana bisa seorang pria memiliki tubuh yang begitu cantik seperti ini, bahkan tidak ada abs sedikit pun. Benar benar rata dan kencang, sexy seperti seorang wanita.

"Segera tidurlah, kau harus istirahat"
Ucap June tiba tiba, yang kemudian pergi menuju kamar mandi.

.
.

Ia menarik napas dalam dalam disana, mengatur dan berusaha merilekskan dirinya. Apa yang terjadi padanya, ia menjadi sangat gugup sekarang. Tidak pernah ia seperti ini sebelumnya, bahkan di hadapan wanita sekalipun.

Memikirkan tubuh mulus Jinhwan tadi, dan ekspresi merona pada wajahnya, membuat bagian bawah June mulai menegang. Sialan...!

.
.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang