43

153 35 5
                                    

Yang di pukul itu tidak memberikan respon apa apa. Tidak membalas, atau pun melawan. Ia hanya terduduk lemas di lantai, sembari memperhatikan cincin emas yang melingkar di jari manisnya.

"Aku tau kau telah mendengar sesuatu yang menyakitkan dari Hanbin. Tapi seharunya kau juga mendengarkan penjelasan dari Jinhwan, mungkin saja keparat itu berbohong padamu."

"Jinhwan telah mengakui semuanya Hyeong, apa lagi yang harus aku dengar."

Emosi Yungyeong seketika mereda, begitu melihat pria yang baru saja ia pukul itu seketika mengeluarkan air mata. Ini pertama kalinya mereka melihat seorang Koo June menangis, bahkan terseduh seduh.

Yunhyeong pun menarik June untuk berdiri dan kembali duduk di tempat tidur. Berusaha berbicara tenang agar June mau mengerti.

"Jun, kau belum mendengar semuanya secara jelas. Aku tau kau terluka, kecewa. Tapi semua ini sungguh murni kesalahan Hanbin, Jinhwan hanya korban. Aku sudah mendengar semuanya dari Bobby."

June masih diam, sembari terus menghapus air matanya yang mengalir.

"Apa kau benar benar tidak ingin pulang? Ingin meninggalkan keluargamu, dan Jinhwan begitu saja? Berilah dia kesempatan June, kau tau kan, dia sangat mencintaimu"

Yunhyeong telah berbicara panjang lebar, tapi tetap saja June hanya diam. Pandangannya menatap ke sembarang tempat, seakan sedang memikirkan sesuatu.

Namun jika di lihat dari ekspresinya, sepertinya pria tinggi itu tidak terlalu menghiraukan apa yang sedang mereka jelaskan. Sepertinya membujuk June akan memakan waktu yang cukup lama.

Tapi kemudian Chanu teringat akan satu hal. Mungkin saja jika mereka memberitahukan hal itu, June akan berubah pikiran.

"Jun, kau harus pulang sekarang juga"

"......."

"Jinhwan sedang hamil..."

Akhirnya yang di ajak bicara pun menoleh. Ia menatap Chanu dengan keningnya yang sedikit mengerut. Candaan apa lagi sekarang yang berusaha mereka sampaikan.

"Kau pikir itu lucu?"

"Apa kau pikir aku sedang bercanda?"

June pun menarik keras kera baju Chanu. Tidak berniat memukulnya, hanya ingin membuat Chanu memperjelas arah pembicaraannya.
Chanu tidak marah dengan sikap June, ia membiarkan June melakukan apa yang ingin ia lakukan.

"Kau pikir aku bodoh!! Mana bisa seorang pria hamil"
Ucap June dengan nada lantangnya.

"Memang terdengar mustahil, tapi itulah kenyataanya. Jinhwan sedang mengandung!"

"Yang di katakan Chanu benar Jun. Jinhwan sedang hamil, dan usia kandungannya sekarang menginjak tiga bulan."
Sambung Yunhyeong.

June pun kembali terpaku. Segera di lepaskannya kera baju Chanu, dan berusaha mencerna perkataan kedua temannya ini.

Wajah Jinhwan kembali muncul dalam ingatannya. Wajah imut, yang dulu selalu ingin ia pandang.
Apakah benar Jinhwan sedang mengandung? Tapi....

"Aku tidak perduli..."

"Bagaimana bisa kau tidak perduli!! Gunakan otak mu sedikit Jun, Jinhwan itu hamil anak mu. Dia membutuhkan mu sekarang!"
Ucap Yunhyeong dengan nada tingginya.

"Dari mana kalian tau kalau itu anak ku. Mungkin saja itu hasil percintaannya dengan Hanbin waktu itu."

Yunhyeong frustasi, ia terus mengacak ngacak rambutnya gemas. Kenapa June begitu bodoh.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang