2

321 45 0
                                    

Ke empat orang soplak itu sekarang sudah di kantin, menikmati makan siang mereka dengan lahap.

Awalnya semua makan dengan tenang seperti biasa, sampai seseorang tidak sengaja menyenggol tangan si pria tinggi. Membuat makanan yang siap masuk ke mulutnya, kini tumpah ke seragam mahalnya.

Si pria tinggi itu terdiam, memperhatikan kemeja dan sepatunya yang sudah terhiasi spageti yang ia pesan. Serasa akan keluar tanduk, kekesalannya melunjak. Di lempar begitu saja sendok yang ia pegang ke lantai, kemudian berdiri dari tempat ia duduk.

"Apa yang kau lakukan?"
Tanyanya masih dengan nada biasa

"Maaf June, aku tidak sengaja sungguh. Aku mau lewat, dan tidak sengaja menyenggol tanganmu"

"Lalu kau mau mengatakan kalau tanganku menghalangi jalanmu lewat, begitu?"

Semua yang ada di kantin itu terdiam, mereka berdua jadi pusat perhatian sekarang.

"Apalagi yang kau tunggu, bersihkan kemeja dan sepatuku sekarang"

Si pria yang menyenggol itu memperhatika meja sekitar, tidak terlihat ada tissu ataupun kain yang bisa ia gunakan untuk membersihkan kemeja dan sepatu June.

"Kau tunggu sebentar aku akan kekelas mengambil sapu tangan"

"Tidak mau, bersihkan sekarang. Tidak ada tissu bukan urusanku, kau mau bersihkan pakai kemejamu atau apapun aku tidak perduli. Yang aku mau bersihkan sekarang"

Jika ingin berurusan dengan June, inilah yang akan terjadi.
June si pria tinggi itu sama sekali tidak pernah perduli dengan orang lain, kecuali dirinya sendiri dan sahabat sahabatnya. Ia hanya ingin melakukan sesuatu yang ia inginkan, dan yang ia inginkan di pastikan akan ia dapatkan.

Bercerita tentang siapa dia sebenarnya, namanya Koo June.
Anak tunggal pemilik SMU YG itu, sekaligus pewaris YG Corporation.
Maka dari itu ia selalu bisa melakukan apa yang ia mau, tidak ada kata takut dalam kamusnya walau itu terhadap ayahnya sendiri.

Sebenarnya di usianya yang kini 18 tahun, ia sudah di berikan perusahaan sendiri. Tapi sekarang ia menolak untuk mengelolanya, dengan alasan ia ingin menikmati masa masa sekolahnya. Dan sesungguhnya, ayahnya tidak pernah bisa berkata tidak padanya.
Enak kan jadi June :v

Dan yang perlu di ketahui, sepanjang hidupnya ia hanya punya tiga orang yang benar benar di anggap teman. Teman yang telah ia temui sejak masih di bangku SD. Karena sifat ke gesrekan haqiqi mereka yang kebetulan sama, membuat mereka sangat dekat dan bersahabat sampai sekarang.

Mereka adalah Kim Bobby, Jung Chanu dan Song Yunhyeong. Keluarga mereka bertiga juga ikut serta membantu ayah June, dalam mengelola YG Corporation.
Mereka berempatlah yang di katakan berandalan elite SMU YG. Walau bertingkah seperti preman, tapi mereka tetap dari kalangan atas.
Baiklah, mari sudahi perkenalan ini.

Siswa yang menabrak tadi, kini telah selesai membersihkan kemeja dan sepatu June. Walau tidak seperti yang di harapkan, tapi setidaknya sudah mendingan dari yang tadi.

Mau tau apa yang di pakai pria itu untuk membersihkan kemeja dan sepatu June? Jawabannya adalah dasi.
Ya, dia menggunakan dasinya sebagai penggangi tissu. Walau begitu June tetap tidak perduli, yang ia mau hanya seragamnya bersih kembali.

"Kenapa berhenti? Minyak minyaknya belum hilang, lihat"
Ucap June sambil menunjuk noda minyak yang membuat seragamnya berubah warna menjadi kekuningan.

"Maaf Jun, tapi mustahil membersihkan itu hanya dengan mengelapnya saja."

Di tariknya kera seragam pria itu kuat kuat, membuat mereka yang melihat merasa takut jika nanti terjadi perkelahian.
"Kau mengganggu makan siangku, merusak seragamku, dan membuang buang waktuku. Lain kali perhatikan jalanmu bodoh!"

"Iya Jun"

June melepaskan cengkramannya dan berjalan pergi, di susul Chanu dan Yunhyeong.

"Dengar ya, jangan ada yang melaporkan hal ini ke ruang BK."
Tambah Bobby, sebelum ia ikut menyusul pergi.

Pria tadi dan teman temanya, ikut membersihkan kekacauan yang telah terjadi di kantin itu. Semua yang tadinya sedang makan malah terhenti. Termasuk Jinhwan dan Donghyuk.

Bukan hal baru bagi mereka menghadapi June yang arogan seperti itu, tapi berbeda dengan Jinhwan. Ia benar benar terkejut sekaligu takut. Sosok yang ia lihat sempurna di luar, ternyata begitu menakutkan di dalam.

Bagaimana bisa ada orang seperti June yang sama sekali hanya mementingkan dirinya sendiri, ia begitu semena mena pada orang lain. Jinhwan semakin ragu berada di sana, apakah ia bisa bertahan berada di tengah tengah orang semacam June dan teman temannya...

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang