17

230 48 0
                                    

"Jadi bagaimana?"

Jinhwan malu, ia hanya sedikit mengangguk.

"Kenapa hanya mengangguk? Jawab aku, maukan menjadi pacarku?"

"Iyaaa"

June tersenyum sumringah, akhirnya ia mendapatkan Jinhwan.
Segera di peluknya tubuh mungil itu, dan si mungil pun dengan senang hati membalas pelukan hangat si pria tinggi.

Kini ia merubah posisi menjadi Jinhwan di atasnya. Tidak masalah jika Jinhwan menindihnya karena jinhwan mungil, ia bisa menahannya.

Tapi mungkin akan sangat sulit jika posisi tadi, ia yang berada di atas Jinhwan. Bisa saja Jinhwan kesulitan bernapas jika menahan berat badannya.

Kembali di ciumnya bibir yang membuatnya candu itu, dan kini sang pemilik bibir pun tak segan segan membalasnya.

Ciuman itu seiring berubah menjadi lumatan dan hisapan yang membuat suasana semakin panas.
Jinhwan memegang tenggkuk June, tak membiarkan jarak muncul antara keduanya.

Ia bahkan sengaja membuka mulutnya, agar sang pria tinggi bisa mengapsen seluruh inci dalam mulutnya. Suara kecipang nyaring nan merdu mulai terdengar disana.

Merasa mulai kehabisan napas, Jinhwan pun memutuskan sepihak ciuman itu, dan bangun dari tubuh June.

Ia menghirup oksigen dalam dalam, menetralkan napasnya.
Ia tidak pernah menyangka berciuman akan senikmat ini,
June benar benar ahli dalam berciuman.

Bibir June yang berisi, dan sentuhan sentuhannya membuat Jinhwan merasakan sensasi aneh pada tubuhnya. Aneh, namun begitu nikmat. Jujur saja ini kali pertama baginya, ia belum berpengalaman.

"Ada apa Jinhwan?"
June bangun dan menarik tubuh mungil itu untuk duduk di atas pangkuannya.

"Kau masih takut padaku?"

"Tidak, bukan begitu. Aku hanya sedikit gugup, ini kali pertama ku. Maaf jika cara berciumanku sangat buruk"

June tertawa kecil, wajah kekasih mungilnya ini benar benar imut sekarang.
"Its ok babby, tidak apa apa. Nanti juga kau akan terbiasa, karena mulai sekarang aku akan sering menciummu"

Jinhwan benar benar merona, telinganya bahkan memerah.
June pun kembali melanjutkan aksinya dengan menyusuri punggung licin itu.

Mengecupnya sampai ke bagian leher. Tangan besarnya pun tidak tinggal diam, perlahan mulai menyusuri mengelus dan meraba setiap seluk tubuh kekasihnya itu.

"Uhhgg... Jhuuunn...~"

Desahan pun lolos dari mulut Jinhwan, ia benar benar di manjakan oleh pria berahang tegas itu.

June terus mengecup dan menghisap leher putih Jinhwan, bahkan tidak segan segan menggigitnya pelan.

"Akhh Jun, jangan di gigit"

June sama sekali tidak menghiraukan perkataan kekasihnya itu, ia terus menghisap dan menggigit pelan tubuh Jinhwan di bagian bagian yang ia inginkan.

Dan akibat ulahnya itu, kini tubuh Jinhwan di penuhi tanda merah keunguan.

Kemudian tangan nakal June tanpa sengaja menyentuh bagian bawah Jinhwan, yang dari tadi sudah menegang.

"Ahhnghh...

Sial, leguhan Jinhwan begitu sexy di telinga June.
Dan karena sudah tersentuh, sekalian saja ia memanjakannya.

Di elusnya junior Jinhwan dari balik boxer hitamnya itu, serta memberikan sedikit pijatan pijatan kecil disana.

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang