38

149 39 4
                                    

Dan ternyata, semua tidak segampang yang di pikirkan.
Walau telah di bantu oleh beberapa orang, tetap saja sangat sulit menemukan keberadaan June.

Teman temannya bahkan telah mengunjungi semua tempat yang pernah mereka datangi. Rumah, apartemen, hotel, maupun bar dan sebagaianya, tetap saja hasilnya nihil.

Dan tentu saja hilangnya June, membuat pekerjaan kantor yang sedang ia tangani terhambat.
Ayah June pun ikut turun tangan dalam hal ini, walau nyatanya ia tidak begitu paham dengan permasalahan mereka.

Pencarian mereka telah berlangsung selama 5 hari. Selain itu, ada beberapa kendala yang membuat pencarian terhambat. Yaitu kondisi kesehatan Jinhwan yang semakin menurun.

Ia menjadi sering muntah dan pingsan, wajahnya pun selalu pucat. Tapi tetap saja ia tidak ingin di bawa ke rumah sakit, ia bersikeras ingin terus mencari June.
Untung saja setelah di bujuk oleh ayahnya June, ia pun mau kerumah sakit di temani oleh Bobby.

.
.
.






Di sana, Jinhwan mengikuti beberapa tes pemeriksaan.
Ia bahkan melakukan pengambilan darah, dan mendapatkan suntikan untuk memulihkan daya tahan tubuhnya.

"Bagaimana dok, apa saya mengidap suatu penyakit? Apa yang sebenarnya terjadi pada saya?"
Tanya Jinhwan.

Dokter yang memeriksanya itu hanya terus tersenyum. Ia tersenyum sembari melihat hasil cek up Jinhwan.

"Ini adalah mukjizat. Entah anda akan percaya pada saya atau tidak, tapi ini lah yang sebenarnya terjadi. Selamat ya Jinhwan"

"Selamat untuk apa dok?"

"Selamat, karena anda sedang mengandung. Usia kandungan anda sekarang telah berjalan satu bulan lebih."

Jinhwan terdiam seakan tak percaya, begitu pula dengan Bobby.
Mereka spontan saling menatap beberapa detik, lalu kembali melihati dokter yang masih tersenyum itu.

"Tu... tunggu sebentar dok, kau membuatku bingung. Apa maksudmu, Jinhwan... hamil? Dia hamil?"

"Ya.."

"Dok, aku memang sering muntah dan pusing. Tapi mungkin anda salah mengeceknya, mungkin aku hanya sedikit kelelahan. Bagaimana bisa aku hamil dok"

Ke heranan Jinhwan dan Bobby ada benarnya. Bagaimana bisa seorang pria hamil? Sedangkan ia tidak memiliki rahim.
Dan akhirnya dokter pun menjelaskan semuanya.

Memang ada kasus seperti ini, yang bisa saja terjadi pada seorang pria.
Hanya ada beberapa orang pria di dunia ini yang terlahir berbeda. Mereka memiliki rahim, walau tidak sekuat rahim wanita.

Itu artinya jika sperma pria lain masuk dan bercampur dengan sperma mikiknya, ia akan hamil. Seperti yang terjadi padanya sekarang.

"Dok, maaf tapi saya masih tidak yakin dengan hal ini"
Ujar Jinhwan.

Akhirnya, dokter pun menunjukan hasil ronsen yang telah ia lakukan tadi pada Jinhwan.

"Lihatlah. Ini area rahimmu, dan si kecil ini adalah bayi yang sedang kau kandung sekarang."
Penjelasan dokter, sembari menunjukan dengan jelas hasil ronsennya.

"Jinhwan, ini benar. Kau memang sedang hamil."
Ucap Bobby.

"Jadi, aku bisa melahirkan dan mempunyai anak sendiri? Begitu maksudmu dok?"

Sekali lagi Dokter mengangguk, membenarkan pertanyaan Jinhwan.

"Mulai sekarang, saya sarankan anda lebih banyak istirahat. Jangan mengangkat hal hal berat, atau pun melakukan sesuatu yang akan menguras tenagamu. Karena janin seorang pria sangat rentan dan rapuh."

Me after YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang